<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Sabtu, 25 Juni 2011

Konfrontasi - NO! Cinta/Tawa/Persahabatn - YESS!

The Tarix Jabrix 3

Planet Hollywood KC XXI Jakarta, 14 Juni 2011 - Starvision kembali menghadirkan geng motor paling legendaris se-tanah air, The TARIX JABRIX dalam petualangan sequel ke-3 yang ‘paling’ seru, kocak dan menghibur. Sebagai tontonan keluarga The TARIX JABRIX sangat dekat dan selalu menjadi bagian keluarga Indonesia, terbukti dengan perolehan penonton saat diputar di bioskop juga rating/share yang tinggi saat ditayangkan di televisi. Film inspiratif tentang kiprah sekelompok anak muda yang biasa-biasa saja, tetapi melakukan hal-hal luar biasa. Motivasi inilah yang membuat film ini ringan menyampaikan pesan, dengan guyonannya yang dekat dengan seluruh anggota keluarga, layak ditonton anak-anak, remaja, orang tua hingga kakek-nenek. Apalagi saat liburan, menonton film ini adalah hiburan paling ideal.

Sebagai geng motor, The TARIX JABRIX patut diteladani melalui mottonya : Geng motor yang sopan, mematuhi peraturan lalu lintas, dan hormat kepada orang tua. Tetapi pada kenyataannya lebih banyak geng motor yang melakukan tindakan brutal dan meresahkan, malah menjurus kriminal. Tidak jarang mereka merampas, merampok, menebas tanpa alasan, dan kepada siapa saja. Seakan-akan, semakin tindakannya biadab, semakin hebat. Benarkah demikian?

Tentunya pola pikir yang mendorong ketenaran dengan menebarkan teror seperti ini berangkat dari rapuhnya pola nilai yang dipakai standar aksi mereka. Fakta di lapangan, geng motor positif yang bersatu jadi kelompok yang berkegiatan normal serta menjalin silaturahmi, selalu kalah oleh tindakan geng motor yang mengakibatkan korban berjatuhan. Sebagaimana ulah salah satu geng motor paling ditakuti di kota Bandung, ROAD DEVILS. Apalagi semenjak jendral baru memimpin Road Devils maka ulah mereka semakin banyak menimbulkan kerusakan, kerugian dan korban. Hal ini berimbas kebangkrutan akibat claim di perusahaan asuransi tempat Caca Sutarya a.k.a Cacing (Tria Changcut) bekerja. Sehingga bos Cacing (Denny Chandra) meminta Cacing untuk bernegosiasi dengan jendral Road Devils supaya menghentikan tindakannya, tentunya dengan pemberian upeti yang besar. Bagi Cacing sebagai ‘motor’ The TARIX JABRIX tugas ini adalah tantangan, tentunya sekalian melepas rindu, pulang kampung ke Bandung. Segeralah Cacing memprovokasi teman-temannya. Mulder (Dipa Changcut) segera ikut karena Mulder memang tidak betah kerja sebagai wakil direktur Papanya di perusahaan multi nasional yang dianggapnya mengambil asset nasional. Sedangkan bagi si kembar Ciko Coki (Alda Changcut – Qibil Changcut) yang bekerja sebagai pelayan restoran, ini adalah kesempatan rekreasi dari kondisi carut marut profesi barunya, akibat pelanggan yang sulit membedakan mereka khususnya saat menanyakan pesanan. Dadang (Erick Changcut), walaupun sudah pakai iPad tetap sulit menutupi Lost Memory Syndrome-nya, sehingga saat diajak langsung siap!

Ya, benar sebelumnya geng The TARIX JABRIX mencoba jadi pahlawan melalui penyelamatan sebuah Panti yang kebakaran, tapi malah kena protes karena ulah mereka menimbulkan masalah yang lebih besar. Siapa bilang mudah jadi pahlawan? Apalagi kalau tujuannya biar beken. Semua ini turut mendorong mereka ke Bandung, kota eksotis penuh petualangan, dan siapa tahu bisa menemukan kembali romantika cinta yang tidak pernah bertahan lama bersama Cacing...

Tapi, mereka ternyata harus pergi tanpa sepeda motornya. Benarlah, setiba di Bandung mereka segera dipecundangi oleh Road Devils yang sekarang dipimpin jenderal cantik, yang segera membuat Cacing jatuh hati, Melly (Olivia Jensen). Mantan jenderal Road Devils menawarkan bantuannya, Barokah (Eddi Brokoli) telah ‘mengambil’ motor Cacing, Ciko Coki dan Dadang dari Jakarta. Sekarang Cacing siap untuk menantang Melly bertarung. Tapi kembali Cacing kalah, karena di off road Melly lebih lihai. Cacing hutang nyawa dari Melly, badai belum berlalu karena Emak Cacing (Inggrid Widjanarko) juga diserang Road Devils. Lengkaplah keterpurukan The TARIX JABRIX, sehingga mereka memutuskan untuk menuju kawah Candradimuka untuk berlatih kembali kepada Kobo’i (Budi Dalton). Akankah The TARIX JABRIX mendapatkan kembali harga dirinya? Apakah cinta Cacing ke Melly kembali kandas? Bagaimana dengan kisah cinta Dadang yang kembali menemukan Mayang (Kamidia Radisti) yang baru? Semua terjawab dalam tontonan penuh aksi The TARIX JABRIX 3 yang 3x lebih seru, 3x lebih gokil, dan 3x lebih romantis.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda