<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Senin, 16 Mei 2011

Pelet Kuntilanak Penggantian Judul Dari Pelet Celana Dalam








Foodism FX Mal, Jalan Sudirman Jakarta, 16 Mei 2011 - Sentra Films kembali merilis film terbarunya, Pelet Kuntilanak pada 1 Juni 2011. Pelet Kuntilanak merupakan film kontroversi, setelah kembali beberapa kali berganti judul, beberapa kali pula ditolak oleh otoritas perfilman nasional.

Awal produksi hingga selesai film yang disutradarai Nayato Fio Nuala ini menggunakan judul PELET CELANA DALAM. Dari tema cerita dan isu sosial di balik produksi film ini jelas memperlihatkan bahwa ilmu hitam yang menggunakan guna-guna celana dalam adalah sebuah cerita nyata, bukanlah rekaan, apalagi fiksi. Sampai proses produksi film ini selesai, antara judul dan isi film memiliki kesatuan alur dan paralel. Sayang penolakan penggunaan judul menjadikan Pelaksana Produksi, Shankar RS mengganti judul film ini menjadi Pelet CD.

Harapannya jelas, judul masih pararel dan sesuai tema cerita film ini.

Lagi-lagi judul PELET CD pun masih menjadi masalah. Tawaran penggantian beberapa alternative judul juga mengalami penolakan. Dan judul film inipun akhirnya berubah menjadi PELET KUNTILANAK. "Semoga penggantian judul dari Pelet Celana Dalam ke PELET KUNTILANAK ini sudah final dan tidak mengalami perubahan lagi," jelas Shankaryang baru saja suksee mengumpulkan 850.000 penonton lewat film mutakhirnya ARWAH GOYANG JUPE-DEPE (juga merupakan penggantian dari judul film ARWWAH GOYANG KARAWANG).

Apakah judul PELET KUNTILANAK masih relevan dengan tema dan isu yang diusung film ini?

"Mudah-mudahan penonton memahami bahwa judul sekarang ini merupakan penggantian dari judul sebelumnya yang pernah kami rilis kepada media. Siapa bintangnya, sutradaranya, juga jalan ceritanya, penonton tahu bahwa Pelet Kuntilanak merupakan film dengan judul awal Pelet Celana Dalam," jelas Shankar.

Shankar juga menambahkan, bahwa ada guna-guna yang menggunakan media celana dalam adalah fakta yang sering didengar oleh masyarakat, Lalu, pihaknya mengangkat cerita ini ke layar lebar justru untuk menyadarkan masyarakat. Film Ini justru mencoba memberi pemahaman ada pola pikir yang salah dari menggunakan media tertentu sebagai guna-guna. "Segala akibat perbuatan buruk dan mencelakakan orang lain pasti memiliki konsekuensi. Semua ada harga yang harus dibayar untuk pelaku kejahatan. Semangat seperti ini yang ingin kami sampaikan kepada penonton lewat film ini." ucapnya. Dan setelah penggantian judul, penonton film Indonesia, tidak keliru memahami isi film maupun produksi film dengan judul awal PELET CELANA DALA ini.

Shnkar RS bahkan meyakinkan penonton, bahwa melalui film horor thriller-nya kali ini, ia tidak akan mengaburkan esensi cerita dengan 'menjual' adegan-adegan seronok dan sensual. Ia ingin penonton fokus dengan cerita. Shankar yakin penonton akan mengapresiasi tema dan isu yang ditawarkan lewat film PELET KUNTILANAK yang diproduksi Sentra Films.

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda