<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Senin, 27 Juni 2011

Nakutin Orang Nggak Gampang !

Ada Apa Dengan Pocong

CHISKA DOPPERT:
“Nakutin Orang Nggak Gampang !”


Dibalik nama besar sutradara popular Nayato, ada satu nama yang tidak bisa dianggap enteng. Dia adalah Chiska Doppert, 33 th, yang telah mendampingi Nayato – sebagai asisten sutradara – selama 8 tahun. Sebanyak 35 judul film, dengan berbagai macam genre – yang kebanyakan horor – telah ditanganinya.

Jadi, ketika Chiska – lulusan jurusan Sinematografi IKJ tahun 1995 – dipercaya Mitra Pictures & BIC Production menggarap film komedi horor “Ada Apa Dengan Pocong?”, tidak ada kegamangan dalam dirinya. Namun diakui oleh Chis – begitu dia biasa dipanggil – menggarap film horor komedi tak semudah seperti yang diperkirakan banyak orang.

“Nakutin orang itu nggak gampang ! Apalagi diramu dengan komedi, diperlukan banyak dukungan. Selain materi ceritanya yang memang sudah oke, juga dukungan illustrasi musik, pencahayaan, sound -effek, make-up, pergerakan kamera, sangat membantu terbangunnya suasana serem dan kocak,” ungkap Chis, yang tidak juga mengecilkan posisi bintang di film horor itu. “Peran bintang tetap ada, tapi tidak terlalu mempengaruhi. Yang diperlukan, adalah interaksinya. Sehingga, apa yang kita inginkan dari dirinya, bisa dieksplor,” tambah Chis,

Untuk itulah, sebelum dilakukan sebuah adegan, dibutuhkan diskusi kecil antar pemain dengan dirinya sebagai sutradara. “Jadi setiap adegan diperhitungkan secara matang. Bukan asal jadi, yang penting serem. Bukan itu. Tapi memang menggarap film komedi horor tidak terlalu jelimet. Bisa dimainkan, begitulah istilahnya,” tukas Chis, yang mengaku memerlukan juga referensi film-film horor asing. Khususnya dari Thailand. Kenapa?

“Film horor Thailand itu ideanya oke dan penuh inovasi. Selain juga kultur Thailand ‘kan nggak beda dengan Indonesia. Mereka juga bicara tentang karma dan klenik. Tapi soal suspencenya, saya banyak referensi dari film-film Alfred Hitchcock,” ujar Chis, yang mengaku tidak menemui kendala dalam menggarap film “Ada Apa Dengan Pocong?” yang bergenre komedi horor. Meski bintang-bintang pendukungnya – selain Zaki Zimah, Bolot dan Mpok Atiek – bukanlah para komedian. “Itu karena scriptnya sudah lucu, di samping setnya juga dibuat sedemikian rupa, sehingga atmosfir kelucuan muncul tanpa dibuat-buat,” papar Chis yang menjamin komedi yang dihadirkannya adalah komedi yang fresh.

Kendati begitu, Chiska mengaku bahwa film “Ada Apa Dengan Pocong?” merupakan pertaruhan reputasinya sebagai sutradara. Karena film ini merupakan film pertamanya – yang tayang lebih awal – dimana dia bertindak sebagai sutradara penuh. Setelah sebelumnya menyelesaikan film bertema horor juga “Tumbal Jelangkung”.[]

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda