<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Selasa, 19 November 2013

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Siap Tayang 19 Desember 2013

Jenis Film Drama - Pemain Herjunot Ali (Zainuddin), Pevita Pearce (Hayati), Reza Rahadian (Aziz), Randy Nidji (Muluk), Gesya Shandy (Khadijah), Arzeti Bilbina, Kevin Andrean, Jajang C Noor - Sutradara Sunil Soraya - Produser Ram Soraya, Sunil Soraya - Produksi PT. Soraya Intercine Films - Durasi 165 menit.


Wahid Hasyim Jakarta, 19 November 2013 - Setelah sukses dengan Film 5 cm thn 2012 lalu. PT. Soraya Intercine Films hadir dengan Film terbarunya "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Film ini diangkat dari novel karya Haji Abdul Malik Karim Amarullah (HAMKA) Sastrawan, Budayawan dan Pejuang besar dengan judul yang sama - Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Novel mega best seller ini terbit pertama kali di tahun 1939 dan terus dicetak ulang sampai sekarang.

Observasi, proses pra-produksi, casting, serta penulisan skenario untuk film ini dimulai sejak tahun 2008.

Proses adaptasi novel ke skenario. Produser membuat kolaborasi yang inovatif dengan menggabungkan 2 penulis komponen dari 2 zaman berbeda yaitu Bapak H Imam Tantowi dengan segala pengalamannya dan penulis muda dengan sentuhan inovatifnya Donny Dhirgantoro juga dibantu oleh Riheam Junianti.

Dalam proses produksi Soraya Intercine Films juga menghadirkan pakar yang kompeten dalam bidangnya Penata Kamera (Director of Photography) oleh Yudi Datau dan Penata busana oleh Samuel Watimena.

Kapal Van der Wijck dibangun dengan skala 1:1 dengan dengan exterior dan interior persis dengan kapal Van der Wijck asli yang pernah berlayar dan tenggelam di lepas pantai nusantara pada tahun 1930an

Untuk menjaga ontentisitas cerita, shooting dilakukan di beberapa kota yang tercantum dalam novel seperti Padang, Makassar, Jakarta dan Surabaya.

Film yang berdurasi 2.45 menit ini digarap dengan sangat baiknya oleh Sutradara sekaligus Produser Sunil Soraya, seorang Anak muda yang penuh Imajinasi dan sarat dengan ide-ide cemerlangnya serta selalu ingin membuat karya film yang fenomal serta spektakuler.

Film yang berlatar belakang keindahan Nusantara tahun 1930an ini diharapkan akan meramaikan perfilman Indonesia dan akan menjadi bahan pembicaraan dikalangan Insan Perfilman di Indonesia.

Film ini dibintangi oleh Aktor dan Aktris muda Indonesia penuh talenta; Herjunot Ali sebagai Zainudin. Pevita Pearce sebagai Hayati, Reza Rahadian sebagai Aziz, Randy Nidji sebagai Muluk. Gesya Shandy sebagai Khadikah. Deretan pameran juga didukung penuh oleh : Arzeti Bilbina, Jajang C Noer, Afrizal Anoda, Fenny Bauty dan masih banyak lagi artis Indonesia lainnya.

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck akan tayang di bioskop selurah Indonesia pada tanggal 19 Desember 2013.

Maju terus Perfilman Indonesia!



Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Nusantara 1930, dari tanah kelahirannya Makasar, Zainuddin berlayar menuju tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Diantara keindahan ranah negeri Minangkabau ia bertemu Hayati, gadis cantik jelita, bunga di persukuannya. Kedua muda mudi itu jatuh cinta. Apa daya adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta suci mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat tak berbangsa, sementara Hayati perempuan Minang keturunan bangsawan. Lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz, laki-laki kaya berbangsa yang ingin menyuntingnya. Perkawinan harta dan kecantikan mematahkan cinta suci anak manusia. Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya mashyur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.

Tetapi sebuah kenyataan kembali datang kepada diri seorang Zainuddin, di tengah gelimang harta dan kemashyurannya. Dalam sebuah pertunjukan opera, Zainduddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Perkawinan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.


Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda