<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Selasa, 04 Oktober 2011

Film L4 Lupus Meraih Pengghargaan Rekor Dunia

Film L4 Lupus menjadi Rekor Dunia sebagai Film Pertama tentang Penyuluhan Penyakit Lupus yang merupakan hasil kerja sama B Channel & Damien Dematra Production

Only One Fx Mall Sudirman Jakarta, Senin 3 Oktober 2011 - Menteri Kesehatan RI, yang mendukung penuh dan hadir dalam gala premiere film L4 Lupus di FX Mall, Jakarta dalam sambutan pada peringatan hari Lupus Sedunia tanggal 7 Mei 2011 yang dibacakan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan kementerian Kesehatan RI di Taman Menteng, menyampaikan bahwa diduga ada lebih dari 1.5 juta orang di Indonesia yang terkena penyakit lupus. Namun hanya sekitar 10.000 orang yang menyadari bahwa dia terkena penyakit lupus. Mendengar hal itu, Damien Dematra yang saat itu hadir, merasa perlu melakukan sesuatu agar masyarakat lebih peduli dan waspada terhadap penyakit lupus. Karena Damien Dematra berprofesi di bidang perfilman, maka dia memutuskan untuk membuat film layar lebar tentang penyakit lupus yang diberi judul L4 Lupus berdasarkan novel L4 Lupus karya Damien Dematra sendiri.

Film ini adalah yang pertama kali di dunia sehingga menjadi rekor dunia sebagai Film Layar Lebar Pertama di Dunia Tentang Penyuluhan Penyakit Lupus yang dicatat oleh Royal World Records Inggris dan Museum Rekor Dunia MURI. Pada malam gala premiere, 3 Oktober 2011 ini, perwakilan Jaya Suprana dari Museum Rekor Dunia - Indonesia hadir untuk memberikan penghargaan ini bersama dengan Ron Mullers, sebagai guardian of records dari Royal World Records. Penghargaan Royal World Records akan diberikan kepada Damien Dematra, sebagai inisiator and pelaksana dalam pembuatan film L4 Lupus dan B Channel yang telah berpartisipasi aktif dalam kampanye kemanusiaan melalui media film.

Melihat perjuangan dan misi yang dibawa film ini, B Channel sebuah TV yang mengedepankan sajian inspiratif segera mendukung upaya Damien dengan menjadi media anchor. Sofia Koswara, Director Utama/CEO B Channel, menuturkan bahwa film ini sangat penting disampaikan kepada masyarakat agar bisa menjadi inspirasi untuk menumbuhkan kesadaran tentang penyakit lupus dan bahayanya. "Karena itu baik film ini ataupun semua usaha membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat sangat pantas mendapat dukungan semua pihak, terutama media massa. Saya sendiri tak dapat berhenti meneteskan air mata saat menonton preview film ini. Film L4 Lupus sangat menyentuh dan menginspirasi. Pesannya sangat kuat dan film ini wajib ditonton," ujar Sofia Koswara ditempat yang sama pada saat screening untuk wartawan pada 27 September lalu.

Pembuatan fil ini diakui oleh Tiara Savitri (Ketua Yayasan Lupus Indonesia), merupakan sesuatu yang telah ditunggu-tunggu sejak dua belas tahun lalu, sejak yayasan lupus berdiri. Film merupakan sarana yang sangat efektif dalam menyosialisasikan tentang penyakit lupus dan bahayanya. Tiara Savitri sendiri adalah seorang ODAPUS (Orang dengan Lupus) dan merupakan salah satu survival terlama.

L4 Lupus mengambil kisah dramatis seorang doktor muda manis, tulus, periang, dan super sibuk bernaa Atikah. Ia hidup bahagia dengan Mutiara, adiknya yang tuli, bisu dan buta, sampai suatu hari lups menyerang kehidupan mereka. Muncul pertanyaan besar, dapatkah mereka bertahan ? Film ini mengangkat dilema antara cinta, kenyataan, penderitaan, dan lupus yang terinspirasi dari kisah-kisah nyata ODAPUS, Penyakit lupus bisa menyerang siapa saja tanpa disadari sehingga dijuluki penyakit 1000 wajah. Penyakit ini lebih mudah diatasi apabila terdeteksi lebih dini, sehingga menjadi penting agar seluas mungkin film ini bisa ditonton oleh masyarakat.

Film yang akan mulai tayang 6 Oktober 2011 di bioskop-bioskop Indonesia ini dibintangi Ayu Azhari, Virda Anggraini, Natasha Dematra, Lucki Moniaga, Anna Tarigan, Tiara Savitri, Ayu Gumay, Irul Luthan, Mala Sarkady, dan Vina Yunita, serta beberapa Odapus, di antaranya Ketua Yayasan Lupus Indonesia (YLI), Tiara Savitri, dan putranya, Kemal.

"Saya ingin masyarakat mendapat manfaat berupa informasi tentang penyakit lupus agar lebih peduli kepada penderita dan lebih waspada terhadap penyakit lupus," kata Damien Dematra. Hal ini juga yang mengakibatkannya 'cool' saja apabila dianggap 'serakah' karena 14 jabatan dalam film yang digangnya sekaligus. Pasalnya adalah karena minimnya optimisme pelaku industri perfilman terhadap film bertema sosial seperti ini, sehingga sumberdaya produksi dan post-production film ini harus dilakukan dengan sehemat mungkin.

Turut mengisi film ini grup musik anyar Seven Doors dengan lagunya "Jangan Pergi Lagi" dan "Rindu Bukan Main". Pengarang lagu dan penyanyi jazz internasioal Veena Mutiram juga hadir dengan lagu "Bulan, Bintang, dan Maloam" dan "Rainy Day". Yang lain adalah penyahyi bersuara emas Vicky Sihombing, dengan lagu "Mutiara" dan Fhe Wulandari dengan lagu "Canda dalam Hening" serta Damien Dematra yang menyanyikan soundtrack "Tuhan".

Pembuatan film L4 Lupus juga didukung pula oleh Yayasan Indonesia (YLI), rumah Sakit Kramat 128, Eltracine Studio, Toko Buku Gramedia, Gerakan Nasional Menulis dan komunitas film serta kelompok-kelompok peduli penanganan penyakit lupus.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda