<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Minggu, 16 Oktober 2011

Film seMESTA menduKUNG Sebuah Film oleh John De Rantau

Jenis Film Drama - Pemain Revalina S. Temat, Lukman Sardi, Ferry Salim, Feby Fabiola, Helmalia Putri, Indro Warkop, Sujiwo Tejo - Sutradara John De Rantau - Penulis hendrawan Wahyudianto dan John De Rantau - Produser Putut Widjanarko - Produksi Mizan Production & Falcon Pictures.

Sebuah film yang menggambarkan kuatnya tentang persahabatan, kecintaan pada sains, dan arti kasih ibu.

Film ini terinspirasi dari kisah-kisah kegemilangan putra-putri Indonesia mengangkat nama bangsa Indonesia di kancah dunia Internasional lewat pelbagai olimpiade sains.

Muhammad Arief (Sayef Muhammad Billah), anak dari sebuah keluarga miskin dari Sumenep, Madura, sangat menggemari sains, khsusnya fisika. Meski tinggal jauh dari kota besar dan bersekolah dengan fasilitas yang serbaminim, Arief tetap menekuni fisika.

Arief tinggal bersama ayahnya, Muslat (Lukman Sardi), mantan petani garam yang beralih profesi menjadi sopir truk serabutan karena ladang garam sedang dilanda paceklik. Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan itu, ibu Arief, Salmah (Helmalia Putri), terpaksa bekerjs sebagak TKW di Singapura. Setelah bertahun-tahun belum juga kembali, dan tidak pernah memberi kabar, Arief sangat merindukannya. Arief bekera di bengkel sepulang sekolah dengan cita-cita mengumpulkan uang untuk mencari ibunya. Arief akan dibantu oleh Cak Alul (Sudjiwo Tedjo), yang ternyata soerang berandalan kampung.

Di sekolah, Ibu Tari Hayat (Revalina S. Temat), seorang guru fisika, melihat bakat besar yang dimiliki Arief. Perempuan Minang yang mencintai dan memiliki dedikasi tinggi terhadap edunia pendidikan itu rela "terdampar" di Madura demi menemukan intan-intan cemerlang di antara murid-muridnya. Dan salah satu Intan itu adalah Arief.

Berkat dorongan Ibu Tari, Arief ikut seleksi olimpiade sains yang akan diadakan di Singapura. Namun, sesungguhnya Arief memiliki agenda tersembunyi: menemukan ibunya di sana.

Seleksi dilakukan oleh Pak Tio Yohanes (Ferry Salim) di Jakarta, yang dibantu oleh Deborah Sinaga (Febby Febiola). Para peserta bersaing untuk lolos, sekaligus menjalin persahabatan. Arief menjalin persahabatan dengan Muhammad Thamrin (Angga Putra, pernah bermain sebagai Komet dalam Alangkah Lucunya Negeri Ini). Arief sempat berseteru dengan Bima Wangsa (Rangga Raditya, pernah bermain sebagai Guntur dalam King), dan Ervwin Mnik (Rendy Ahmad, pernah bermain sebagai Arai dalam Sang Pemimpi). Arief juga berkenalan dengan Cak Kumis (Indro Warkop), penjual ketoprak keliling asal Madura yang memberinya ilmu kehidupan.

Pak Tio senantiasa menyemangati Ari8ef dan peserta lain dengan mengajarkan sebuah keyakinan yang disebutnya MESTAKUNG atau semesta mendukung. Inti ajaran itu adalah bahwa apabila seseorang yakin, fokus, dan berusaha keras untuk mencapai sesuatu, ia pasti akan meraihnya karena seluruh semesta akan mendukung.

Akankah Arief berhasil lolos seleksi dan ikut olimpiade fisika duni? Dan apakah Arief menemukan ibunya kembali?

Selain kisah yang menispirasi, film yang deisutradarai John De Rantau (karya sebelumnya, Denias dan Obama Anak Menteng) ini menyuguhkan lanskap eksotis Pulau Madura, lengkap dengan karapan sapi yang meriah, serta kemegahan Jembatan Suramadu. Shooting dilakukan di Sumenep dan Pamekasan, Bogor, Jakarta, dan Singapura.

Sedangkan Goliath, sebuah band yang terkenal di kalangan anak-anak muda, menyumbang tiga lagu yang menjadi original sound track film ini, yaitu Ibu, Indonesia dan MESTAKUNG.

#Semesta Mendukung: Karena, dalam hidup, tak ada yang tak mungkin.

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda