Gala Premiere Film KM97
XXI Epicentrum Jakarta, 19 Maret 2013 - Film horor Indonesia seperti telah mempunyai pasarnya sendiri. Dalam setiap masanya film horor Indonesia selalu ada diantara deretan daftar release film-film baik lokal maupun International. Seperti tidak ingin mengikutin arus atau trend, film horor Indonesia sudah menjadi tuan rumah bagi negerinya.
Kedekatan antara cerita dengan realitas atau kepercayaan yang ada di benak masyarakat, menjadi alasan kuat kenapa orang meilih untuk menonton film horor. Terutama untuk cerita yang diangkat dari kisah nyata. Misteri dan rasa penasaran saling bersentuhan ketika menyaksikan apa yang disajikan dalam sebuah film horor layar lebar. KM97 sebagai salah satu cerita yang diangkat dari sebuah kisah yang dipercaya oleh masyarakat terutama masyarakat Jawa Barat. Lokasi yang memang dianggap sebagai zona tengkorak di jalur tol yang menghubungkan Jakarta - Bandung ini, seringkali dianggap sebagai pemicu terjadinya beberapa kecelakaan.
Mitos yang tumbuh mengilhami Jose Poernomo untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dengan khasnya sebagai sutradara film horor Indonesia, Jose Poernomo mampu menghadirkan suasana mistis dan tegang di setiap adegan di Film KM97 dengan cara yang cerdas tanpa adanya sadisme dan adegan "esek-esek".
Didukung oleh beberapa para pemain terbaik seperti Febi Febiola, Restu Sinaga, August Melasz, Zidane, Iang Darmawan, Tya Maria, Fitri Rachmadina, Elsa Diandra, Henny Timbul, dan Nanny N hadir di acara Gala Premier Film KM 97. Acara yang diselenggarakan di XXI Epicentrum Kuningan dihadiri pula oleh beberapa tamu undangan mulai dari para sineas ternama, produser dan para selebritis Indonesia. Film KM 97 diproduksi oleh Arcadia Pictures akan mulai diputar di bioskop 21 Maret 2013.
Production Crew
Produksi - Arcadia Productions
Sutradara - Jose Poernomo
Produksi Pelaksana - Boy Rano
DOP - Jose Poernomo
Penyunting Gambar / Kameraman - Aristo Pontoh
Penata Suara - Arman Ar Raniri
Penata Lampu - Hardhoni K
Penata Busana - Fely Kwok
Penata Rias - Den Rizky
Penata Artistik - Judet
Penata Gambar - Aristo Pontoh, Vincentius Jo Arye
Penata Musik - David Poernomo
Ide Cerita / Penulis Skenario - Hilman Muntasi
Cast
Febby Febiola - Lidya
Restu Sinaga - Anton
August Melasz - Pak Sucipto
Zidane - Bintang
Iang Darmawan - Mang Ule
Tya Maria = Widy
Fitrie Rachmedina - Lilis
Elsa Diandra - Bi Leha
Henny Timbul - Ibu
Garry Iskak - Temen Anton
Nanny N - Hantu Ibu
Sinopsis KM97
Sebuah keluarga kecil terdiri Anton (30 tahun, suami - Restu Sinaga), Lidya (26 tahun, istri - Febby Febiola) dan Bintang (anak laki-laki 7 tahun - Zidane), baru saja mendarat di Bandara SoekarnoHatta setelah melakukan perjalanan cukup panjang dari Italia. Mereka pulang ke Indonesia karena ibunda Anton meninggal 2 hari yang lalu, Anton tidak sempat menghadiri pemakaman ibyunya, namun ia berusaha untuk tetap pulang ke Bandung agar bisa menemui ayahnya dan melihat makam ibunya. Anton & Lidya masih sudah hampir 3 tahun tak pernah pulang ke Indonesia.
Dari bandara mereka langsung menuju Bandung, meski hari sudah malam, Anton pikir Jakarta-Bandung via Tol Cipularang bisa ia tempuh kurang dari 3 jam. Padahal Lidya masih jetlag sedangkan Anton dan Bintang masih terlihat letih.
Di tengah perjalanan, di KM 97-an Tol Cikampek, Bintang minta berhenti untuk pipis. Karena Rest Area masih jauh. Bintang bersikeras untuk minta pipis, Lidya pun meminta Anton untuk menuruti kehendak anaknya, mereka lantas berhenti di pinggir jalan dan menunggu Bintang pipis di semak-semak. Setelah selesai, mereka kembali meneruskan perjalanan.
Malam hari mereka tiba di rumah mertua Lidya yang terletak di daerah perbukitan di Bandung. Suasananya agak jauh dari keramaian. Setibanya di rumah Lidya pun bertemu dengan Pak Sucipto (60 tahun - August Melasz) kakek Bintang. Kakek terlihat marah karena Anton tidak bisa hadir di pemakaman ibunya. Adik Anton, Widi (25 tahun - Tya Maria), kurang suka terhadap Lidya yang menurutnya bersikap tidak hormat pada ayahnya apa lagi disaat 'suasana duka' spoerti ini. Melewati malam Lidya merasakan rumah mertuanya ini tidak bersahabat, beberapa kali muncul penampakan-penampakan yang membuatnya takut.
Keesokan harinya kejadian-kejadian aneh dan mengerikan terjadi lagi, Bi Leha (Elsa Diandra) saja. Tak berapa lama Lilis (25 tahun - Fitrie Rachmadina), pegawai kebun bunga, juga hilang di pinggir hutan. Lidya semakin yakin ada kekuatan gelap yang menguasai rumah dan seisinya, Lidya pun berusaha keras untuk melindungi Bintang, anaknya. Arwah mertua Lidya sering muncul, dan tak lama berselang Widi dan Mang Ule (Iang Darmawan) orang kepercayaan keluarga pun ikut tewas. Perdebatn antara kakek Bintang dan Lidya muncul. Saling menuduh siapa pembunuh dibalik semua kejadian ini.
Tiga hari berselang, kakek Bintang menyuruh Anton dan Lidya untuk mengantarkan Bintang kembali ke lokasi dia minta buang air kecil dikwasan Tol Cikampek. Tanpa mereka duga di kilometer yang sama, tiba-tiba Bintang menyerang dengan ganas, mobil yang ditumpangi mereka pun terguling dan...
Mitos yang tumbuh mengilhami Jose Poernomo untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dengan khasnya sebagai sutradara film horor Indonesia, Jose Poernomo mampu menghadirkan suasana mistis dan tegang di setiap adegan di Film KM97 dengan cara yang cerdas tanpa adanya sadisme dan adegan "esek-esek".
Didukung oleh beberapa para pemain terbaik seperti Febi Febiola, Restu Sinaga, August Melasz, Zidane, Iang Darmawan, Tya Maria, Fitri Rachmadina, Elsa Diandra, Henny Timbul, dan Nanny N hadir di acara Gala Premier Film KM 97. Acara yang diselenggarakan di XXI Epicentrum Kuningan dihadiri pula oleh beberapa tamu undangan mulai dari para sineas ternama, produser dan para selebritis Indonesia. Film KM 97 diproduksi oleh Arcadia Pictures akan mulai diputar di bioskop 21 Maret 2013.
Production Crew
Produksi - Arcadia Productions
Sutradara - Jose Poernomo
Produksi Pelaksana - Boy Rano
DOP - Jose Poernomo
Penyunting Gambar / Kameraman - Aristo Pontoh
Penata Suara - Arman Ar Raniri
Penata Lampu - Hardhoni K
Penata Busana - Fely Kwok
Penata Rias - Den Rizky
Penata Artistik - Judet
Penata Gambar - Aristo Pontoh, Vincentius Jo Arye
Penata Musik - David Poernomo
Ide Cerita / Penulis Skenario - Hilman Muntasi
Cast
Febby Febiola - Lidya
Restu Sinaga - Anton
August Melasz - Pak Sucipto
Zidane - Bintang
Iang Darmawan - Mang Ule
Tya Maria = Widy
Fitrie Rachmedina - Lilis
Elsa Diandra - Bi Leha
Henny Timbul - Ibu
Garry Iskak - Temen Anton
Nanny N - Hantu Ibu
Sebuah keluarga kecil terdiri Anton (30 tahun, suami - Restu Sinaga), Lidya (26 tahun, istri - Febby Febiola) dan Bintang (anak laki-laki 7 tahun - Zidane), baru saja mendarat di Bandara SoekarnoHatta setelah melakukan perjalanan cukup panjang dari Italia. Mereka pulang ke Indonesia karena ibunda Anton meninggal 2 hari yang lalu, Anton tidak sempat menghadiri pemakaman ibyunya, namun ia berusaha untuk tetap pulang ke Bandung agar bisa menemui ayahnya dan melihat makam ibunya. Anton & Lidya masih sudah hampir 3 tahun tak pernah pulang ke Indonesia.
Dari bandara mereka langsung menuju Bandung, meski hari sudah malam, Anton pikir Jakarta-Bandung via Tol Cipularang bisa ia tempuh kurang dari 3 jam. Padahal Lidya masih jetlag sedangkan Anton dan Bintang masih terlihat letih.
Di tengah perjalanan, di KM 97-an Tol Cikampek, Bintang minta berhenti untuk pipis. Karena Rest Area masih jauh. Bintang bersikeras untuk minta pipis, Lidya pun meminta Anton untuk menuruti kehendak anaknya, mereka lantas berhenti di pinggir jalan dan menunggu Bintang pipis di semak-semak. Setelah selesai, mereka kembali meneruskan perjalanan.
Malam hari mereka tiba di rumah mertua Lidya yang terletak di daerah perbukitan di Bandung. Suasananya agak jauh dari keramaian. Setibanya di rumah Lidya pun bertemu dengan Pak Sucipto (60 tahun - August Melasz) kakek Bintang. Kakek terlihat marah karena Anton tidak bisa hadir di pemakaman ibunya. Adik Anton, Widi (25 tahun - Tya Maria), kurang suka terhadap Lidya yang menurutnya bersikap tidak hormat pada ayahnya apa lagi disaat 'suasana duka' spoerti ini. Melewati malam Lidya merasakan rumah mertuanya ini tidak bersahabat, beberapa kali muncul penampakan-penampakan yang membuatnya takut.
Keesokan harinya kejadian-kejadian aneh dan mengerikan terjadi lagi, Bi Leha (Elsa Diandra) saja. Tak berapa lama Lilis (25 tahun - Fitrie Rachmadina), pegawai kebun bunga, juga hilang di pinggir hutan. Lidya semakin yakin ada kekuatan gelap yang menguasai rumah dan seisinya, Lidya pun berusaha keras untuk melindungi Bintang, anaknya. Arwah mertua Lidya sering muncul, dan tak lama berselang Widi dan Mang Ule (Iang Darmawan) orang kepercayaan keluarga pun ikut tewas. Perdebatn antara kakek Bintang dan Lidya muncul. Saling menuduh siapa pembunuh dibalik semua kejadian ini.
Tiga hari berselang, kakek Bintang menyuruh Anton dan Lidya untuk mengantarkan Bintang kembali ke lokasi dia minta buang air kecil dikwasan Tol Cikampek. Tanpa mereka duga di kilometer yang sama, tiba-tiba Bintang menyerang dengan ganas, mobil yang ditumpangi mereka pun terguling dan...
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda