<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sabtu, 23 Maret 2013

Nonton Bareng Pokun Roxy di Cibinong Square

Cibinong Square, 23 Maret 2013 - Komedi horor menjadi genre menarik untuk memikat penonton film Indonesia. Nyatanya, sneak preview film POKUN ROXY di suburb (pinggiran) - Margo Platinum (Depok), Megamal (Bekasi), Metropolis (Tangerang), Citra (Grogol Jakarta) dan hari ini di Platinum Cibinong Square - begitu antusias dihadiri penonton. Sebagian besar mengapresiasi kemasan komedi film yang kreatifnya disupervisi Jose Poernomo ini. Film berdurasi 87 menit ini merupakan sutradara Boy Rano yang cukup berhasil menghadirkan sebuah film horor komedi yang menghibur penonton.

Film yang dibintangi oleh Saleh Ali sebagai pemimpin redaksi Tabloid Rahasia, Hendrik Bibir sebagai Mastur seorang anggota Ormas, Anna Shirley sebagai Mak Otak seorang ibu penjual otak-otak, Boby Maulana sebagai Bedul. Sementara pemain yang tidak hadir di acara Nonton Bareng di Cibinong Square ini adalah; Gary Iskak, Nikita Mirzani, Jenny Cortez, Augie Fauntinus, Izur Muchtar, Ria Winata, Kiwil, Susilo Badar. Film produksi sentra film ini akan mulai beredar nantinya di seluruh bioskop tanah air serentak pada 4 April 2013.

"Saya lebih menikmati komedi dan kelucuan di film Pokun Roxy dibanding horor. Menurut saya gokil banget. Bener-ben er mengingatkan saya pada film-film Warkop," komentar salah satu mahasiswa Universitas Mercubuana, Jakarta, Listea Almira yang menyaksikan bersama tiga orang rekannya. Sebagian besar penonton terpingkal-pingkal menyaksikan komedi di film ini. Dibanding tercekam ketakutan atau terkaget-kaget mennti adegan mengagetkan atau menakutkan. "Memang ini kemasan yang ingin kami tawarkan kepada penonton. Film komedi dengan bumbu horor sepertinya lebih mengena dibanding film horor belaka. Penonton sepertinya sudah imun (kebal) dengan cerita-cerita horor perkotaan," jelas Shanker RS, produser film Pokun Roxy.

Selama lima minggu pertunjukan di bioskop daerah pinggiran Jakarta tersebut, setiap pertunjukannya disaksikan tidak kurang dari 200 penonton. Menurut Shanker RS, Sentra Films bisa mengetahui respons awl dari penonton sebelum film dirilis. Selain itu, penonton juga bisa secara langsung memberi masukan kepada rumah produksi, film yang mereka inginkan. Dari sesi tanya jawab terlihat bahwa, penonton merasa horor film Indonesia mengalami gradasi urusan kemasan dan cerita. Mereka merasa tidak ada unsur kejutan di setiap cerita. Pokun Roxy sendiri akan dirilis secara nasional pada 4 April 2012.

Sneak preview atau nonton bareng bersama mahasiswa yang berlangsung mulai Sabtu (16/2), dan berturut-turut tiap hari Sabtu, juga menjadi cara-cara promosi di media sosial. Para mahasiswa yang hadir sebagian besar adalah pemilik blog dan aktif di sosial media. Komentar-komentar mereka-lah menjadi salah satu saran promosi film PoKun Roxy. Media sosial menjadi word to mouth yang lebih praktis dibanding cara-cara konvensional.

Pokun singkatan dari pocong-kuntilanak. Cerita film ini merupakan kejadian nyata yang pernah terjadi di wilayah Roxy, Grogol, Jakarta Barat. Isu tentang penampakan pocong dan kuntilanak dan berhasil difoto, menghebohkan warga ibukota. Berbondong-bondong warga ke lokasi dua penampakan yang berhasil dipotret. Film PoKun Roxy mengangkat peristiwa cerita dari mulut ke mulut yang menghebohkan.

Di film PoKun Roxy, peristiwa penampakan dua makhluk halus hasil pemotretan di handphone juga menghebohkan warga. Ada tokoh Acong memanfaatkan penampakan tersebut untuk meningkatkan penjualan telepon genggam di toko milik keluarganya. Usahanya berhasil, toko milik orang tua Acong kebanjiran order. Alhasil, warga makin berbondong-bondong ke kampung Roxy berburu penampakan. Heboh penampakan pun menyebar ke se-antero Jakarta.

Melalui tokoh Banci kaleng (Gary Iskak), Jupe (Nikita Mirani), Vina (Jenny Cortez), Saleh Said Ali (Redaktur), Ria Winata (Rina), Anna Shirley (Mak Otak_), Kiwil (Jono), Hendrik Bibir (Mastur), Bedul (Bobby Maulana), film PoKun Roxy tak ubahnya ensembel karakter-karakter komikal yang siap memancing tawa penontonnya.

"Meskipun unsur horornya kurang, tapi PoKun Roxy sungguh menghibur. Komedinya bener-bener gokil," puji Rini Adi Saputra, mahasiswa Akademi Teknologi Komunikasi Indosiar (ATKI). Kalau memang yang dicari di gedung bioskop adalah hiburan, Rini menambahkan, PoKun Roxy pilihannya.

Pemain dan Tokoh Film POKUN ROXY

Gary Iskak (sebagai Banci Kaleng)
Berperan sebagai Banci Kaleng, Gary Iskak menunjukka kelasnya sebagai seorang aktor. Sebagian besar penonton terpingkal-pingkal oleh ulah tokoh Banci Kaleng ini. Tokoh Banci Kaleng hadir di seetiap momen dan selalu mengundang tawa penonton. Gaya Gary Iskak sebagai seorang banci benar-benar menunjukkan totalitas perannya.

"Saya selalu ingin mencoba peran-peran unik yang mampu mencuri perhatian penonton. Tokoh Banci Kaleng salah satunya. Selain itu, memerankan tokoh yang bukan diri saya, sangat menantang dan luar biasa setelah melihat hasilnya. Itu sebabnya, saya menyebut setiap pencapaian peran di setiap film selalu berbeda kepuasannya," jelas Gary Iskak.

Saat ditawari berperan sebagai tokoh banci, ia begitu antusias. Begitu antusiasnya, gaya dandan berikut asesorinya merupakan ide dan keinginan Gary. Ia ungkapkan look yang diinginkan kepada tim wardobe. "Rasanya puas sekali bisa berperan seperti keinginan dan harapan," ucapnya.

Kalau pada akhirnya, wajah Gary Iskak muncul sebagai tokoh utama di poster film Pokun Roxy, itu juga bagian dari apresiasi rumah produksi Sentra Films, Shanker RS - Eksekutif Produser film PoKun Roxy - menganggap Gary layak mendapatkan apresiasi seperti layaknya pemeran utama di sebuah produksi film. Meskipun Shanker RS menyebut bahwa filmnya adalah ensembel 'para pelaku komedi berwajah serius'. Hanya Kiwil dan Hendrik Bibir yang benar-benar seorang pelakon komedi.

Nikita Mirzani (sebagai JUPE)
Sungguh unik tokoh atau peran yang dimainkan Nikita Mirzani, ia berperan sebagai tokoh bernama Jupe. Siapapun tahu nama itu merujuk pada pemain film Julia Perez. "Sebelum menggunakan nama itu (Jupe), saya sudah izin pemilik nama. Dan diperbolehkan. Toh film-film Mbak Jupe juga ada di Sentra Film. Sepertinya unik gitu, menggunakan nama orang lain di film ini," ungkap Nikita.

Diakui Niki - panggilan Nikita Mirzani - karakternya sangat unik. Jupe digambarkan sebagai putri dari penjual otak-otak, Mak Otak. Adik Jupe - Thalib namanya - adalah anak kecil yang pertama kali menyaksikan penampakan pocong dan kuntilanak. Kehebohan kampung Roxy juga dikarenakan pingsannya si Thalib. Dari kejadian pingsannya Thalib inilah cerita penampakan dua makhluk itu menyebar ke seantero Jakarta.

"Kebetulan banyak wartawan datang ke rumah Jupe untuk wawancara si Thalib. Nah, salah satu wartawan itu terpikat oleh kemolekan si Jupe. Jadilah liputan profil dan kemolekan tubuh Jupe menjadi pemberitaan utama sebuah tabloid. Bukan adiknya yang menjadi korban penampakan makhluk halus," cerita Niki.

Jenny Cortez (Vina - seorang wartawati)
Di film Pokun Roxy, tokoh Vina yang dimainkan Jenny Cortez juga tak kalah menarik. Karena ulah Vina dan liputannya di media, membuat sosok pocong dan kuntilanak makin populer. Sepertinya galibnya media yang laris karena kehebohan pemberitaannya, makin popoler nama si wartawan. Nama Vina langsung menuai pujian sang pemilik media (diperankan oleh Saleh Said Ali). Bahkan Vina menerima bonus besar dari sang bos.

"Vina memiliki porsi peran berbeda. Sebagai wartawati, penampilan seksinya sungguh memikat. Pemilik perusahaan terpikat, nara sumber pun tak sungkan melayani wawancaranya. Semua orang yang berhubungan dengan Vina selalu lumer melihat keseksiannya," gurau Jenny menjelaskan perannya.

Karena tulisan Vina juga masalah penampakan pocong dan kuntilanak makin heboh. Pada akhirnya, Vina pun menjadi korban penampakan. Kali ini bukan pocong maupun kuntilanak, tapi sosok makhluk lain yang selama ini memang gentayangan di wilayah Roxy. Penampakan makhluk ini yang menakuti-nakuti warga.

Augie Fauntinus (sebagai Acong)
Tokoh Acong yang diperankan Augie Fauntinus tak kalah heboh. Acong adalah anak muda yang pertama kali merancang skenario penampakan di wilayah Roxy. Dia pula yang menemukan Thalib yang jatuh pingsan setelah melihat penampakan pocong dan kuntilanak. Acong memiliki ide untuk melariskan telepon genggam yang dijual papanya. Selama ini, tokoh handphone milik ayah Acong nyaris bangkrut. Ide brilian namun sangat kurang ajar dari Acong menyelamatkan ayahnya dari kebangkrutan.

Acong menyebar isu, hanya handphone yang dibeli dari toko papanya yang bisa digunakan untuk mengambil gambar penampakan. Bukankah memang demikian awal cerita nyata isu penampakan dua makhluk di wilayah Roxy?

Acong memanfaatkan irasionalitas warga saat melihat hal-hal aneh dan tak wajar. Apalagi menyangkut makhluk halus. Warga selalu melihat bahwa isu setan, pocong, kuntilanak dan semua ulah mereka sangat menarik. Mereka tidak pernah peduli, apakah itu hanya isu, cerita dari mulut ke mulut atau sekedar rumor ataupun gosip. Kisah makhluk halus sebagai legenda perkotaan. Acong yang memulai merekayasa memotret penampakan makhluk halus tersebut hingga menyebar menjadi cerita yang dipercaya oleh banyak orang.

"Saya kira cerita penampakan pocong dan kuntilanak di Roxy yang pernah terjadi beberapa waktu lalu itu, kisahnya mirip dengan yang dilakukan tokoh Acong. Ada rekayasa dan meledak karena cerita di luar nalar, selalu dirasionalkan," jelas Augie.

Tokoh Acong pula yang pada akhirnya menerima akibat dari semua perbuatan. Toko papa Acong diserbu oleh pembeli handphone yang tak puas atas kinerja perangkat yang sudah mereka beli. Seru!

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda