Kemana Penonton Kita
PDS HB Jassin TIM Jakarta, 5 Juni 2013 - Forum Kritik Sinema Indonesia selaku forum yang didalamnya terisi oleh para pecinta serta para kritikus film Indonesia mengadakan diskusi yang bertajuk “Bangga Film Nasional 2013; Kemana penonton Kita”. Diskusi ini di lakukan karena dengan banyaknya film Indonesia yang beredar di bioskop-bioskop tanah air masih sepi penonton. Hadir pada diskusi tersebut para insan film Nasional diantaranya Yan Wijaya (pengamat film), Zulkifli (perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Denny Sumargo (Aktor Film 5cm., 308), Teuku Rifnu Wikan (Aktor Film Merah Putih, Jokowi), Prisia Nasution (Artis Film Sang Penari, Laura & Marsha, Jokowi), Fajar Nugros (Sutradara Film Cinta Brontosaurus, Refrain), serta Azhar Kinoy Lubis (Sutradara Film Jokowi).
Saat ini Forum Kritik Sinema Indonesia merasa pemerintah kurang mendukung industri perfilm-an tanah air, sehingga industri film yang saat ini sedang menggeliat sangat kurang penonton. Salah satu diantaranya spanduk-spanduk film yang dulu selalu ada di depan setiap gedung bioskop sekarang sudah menghilang. Jadi masyarakat kurang informasi tentang film apa yang akan di putar saat ini. Semua bisa terjadi di sinyalir karena pemerintah menarik pajak untuk spanduk tersebut terlalu tinggi. Sehingga pihak bioskop enggan untuk membayarnya.
Menanggapi hal tersebut, Zulkifli selaku perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan, “Sebenarnya Kemenprarekaf tidak mengurusi tentang biaya iklan buat spanduk tersebut, namun kami akan berusaha untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.”
Lebih lanjut Zulkifli mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung acara-acara seperti ini, dan kami siap menyediakan tempat jika memang di perlukan. Karena menurutnya semua ini juga buat kebaikan dan kemajuan film Indonesia.
Sementara Yan wijaya selaku pengamat film mengatakan, “Film Indonesia tiap tahunnya mengalami kenaikan dalam hal judul. seperti diketahui pada tahun 2011 ada sekitar 84 judul film Indonesia yang beredar, sementara pada tahun 2012 beredar sekitar 88 judul film. Dan sampai nanti akhir 2013 akan ada 127 judul film yang akan beredar.”
Namun saya yakin film-film yang beredar nantinya tidak semua akan booming, seperti yang terjadi pada tahun lalu. Diantara sekian banyak film yang beredar, hanya ada sekitar 5 (lima) film yang bisa dianggap sukses di pasaran. Semua karena masyarakat kita belum bisa mencintai film Indonesia, selain itu keberadaan bioskop di Indonesia yang sangat minim juga merupakan salah satu penyebabnya. Perlu di ketahui bahwa bioskop0 yang ada di seluruh Indonesia hanya ada 700 layar. Hal tersebut tidak sebanding dengan banyaknya penduduk Indonesia yang mencapai 2,5 juta jiwa, lanjut Yan Wijaya di Gedung PDS HB Jassin-Taman Ismail Marzuki Taman Ismail Marzuki Jakarta, Rabu (5/6).
Semua persoalan yang terjadi menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menyelesaikannya agar bisa mengajak masyarakat untuk lebih mencintai film-film Indonesia. Dan peran pemerintah sangat krusial karena dukungan pemerintahlah saat ini yang di perlukan para insan film Nasional.
Menanggapi hal tersebut, Zulkifli selaku perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan, “Sebenarnya Kemenprarekaf tidak mengurusi tentang biaya iklan buat spanduk tersebut, namun kami akan berusaha untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.”
Sementara Yan wijaya selaku pengamat film mengatakan, “Film Indonesia tiap tahunnya mengalami kenaikan dalam hal judul. seperti diketahui pada tahun 2011 ada sekitar 84 judul film Indonesia yang beredar, sementara pada tahun 2012 beredar sekitar 88 judul film. Dan sampai nanti akhir 2013 akan ada 127 judul film yang akan beredar.”
Namun saya yakin film-film yang beredar nantinya tidak semua akan booming, seperti yang terjadi pada tahun lalu. Diantara sekian banyak film yang beredar, hanya ada sekitar 5 (lima) film yang bisa dianggap sukses di pasaran. Semua karena masyarakat kita belum bisa mencintai film Indonesia, selain itu keberadaan bioskop di Indonesia yang sangat minim juga merupakan salah satu penyebabnya. Perlu di ketahui bahwa bioskop0 yang ada di seluruh Indonesia hanya ada 700 layar. Hal tersebut tidak sebanding dengan banyaknya penduduk Indonesia yang mencapai 2,5 juta jiwa, lanjut Yan Wijaya di Gedung PDS HB Jassin-Taman Ismail Marzuki Taman Ismail Marzuki Jakarta, Rabu (5/6).
Semua persoalan yang terjadi menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menyelesaikannya agar bisa mengajak masyarakat untuk lebih mencintai film-film Indonesia. Dan peran pemerintah sangat krusial karena dukungan pemerintahlah saat ini yang di perlukan para insan film Nasional.
Label: forum kritik sinema, info, infosinema
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda