<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Sabtu, 28 September 2013

KritiKSinema Bahas Poster Film Yang Menghilang

PDS HB Jassin TIM Jakarta, 18 September 2013 - Setelah sukses dengan MengKRITISI Film Nasional; Sastra Jadi Inspirator berkenan bulan Film Nasional lalu serta season 2 bertajuk BANGGA Film Nasional; Kemana Penonton KITA yang di helat sederhana beberapa waktu lalu. Kalin ini Komunitas KritiKSinema Indonesia-K2SI yang rutin menggelar Forum Diskusi KritiKsinema Rabuan 2013 kembali hadir dengan topik diskusi DKI Jakarta Is Movie Land For Tourism.


Sudah makin banyak produser lokal dan mancanegara yang menjadikan DKI Jakarta sebagai lokasi syuting mereka. Tentu saja akan berdampak positif bagi objek wisata kota dan kuliner Jakarta dan pendapatan pajak.

Anda tentu masih ingat dengan sutradara Hollywood kondang Michael Mann yang sudah didampingi oleh Menparekraf RI, Mari Elka Pangestu yang bertandang langsung ke Lapangan banteng sebagai salah satu lokasi syuting yang belum ia beri judul atau The Philosopher dan Message Man dari sutradara Australia yang mengajak aktirs cantik Agni Pratistha serta lainnya.

Selain itu beberapa FILM NASIONAL yang sementara penggarapannya menggunakan jalanan DKI Jakarta, mulai dari The Guardians-nya Helfi Kardit dengan aktris cantik Hollywood Sarah Carter yang telah syuting di Karet Tengsin atau Street Societynya sineas muda berbakat Awi Suryadi dengan aksi balap-balapnya menyusul film JKT48 The Movie yang semuanya menggunakan daerah Jakarta.

Atau jangan Tanya film-film lainnya seperti Get Married 4, Tampan Tailor sampai Terowongan Casablanca yang fenomenal serta lainnya. Tapi ada hal yang miris dan ini sudah hampir 1 tahun lamanya POSTER FILM NASIONAL telah RAIB dari beberapa tempat seperti Djakarta Theater, Bioskop legendaris dan bersejarah Metropole, Blok M Plaza, TIM Cikini, Mal M Bekasi dan dibanyak tempat lainnya.

Konon, Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta memberlakukan Pajak Reklame sama seperti media luar ruang lainnya seperti Billboard atau lainnya sehingga pihak Mall atau 21Cineplex sebagai operator tidak bersedia membayarnya sehingga hampir-hampir Poster Film kita 'mati suri' apalagi poster film kanvas yang langsung dilukis oleh para seniman betul-betul wafat tak berbekas karena era rekayasa fotografi digital yang merajalela.

Diskusi tersebut dihadiri oleh para redaktur media film serta wartawan umum dan gaya hidup sebagai bagian eksposure pemberitaan serta perwakilan 9 asosiasi profesi pekerja film yang baru bernaung di Indonesian Motion Pictures Associations- IMPAS, mulai dari sutradara, produser, editors film, DOP, penulis scenario dan lainnya dengan pembicara yang mewakili topik serta melibatkan para produser, sineas dan para pelajar Jadebek. Ini adalah forum bersilahturahmi dan Gelar Gagasan untuk ikut peduli dengan film yang bermutu dan lahirnya penonton yang cerdas dari kegiatan tersebut.

Kali ini menghadirkan Ir. Arie Budhiman (Ka. Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta) bersama dengan Iwan Setiawan (Ka Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta atau yang mewakili Robert dari RenBang). Lasja Fauzia Susatyo (Ketua Indonesia Film Directors Club - IFDC), Alex Sihar (Dewan Kesenian Jakarta), Lala Timothy (Pengurus Asosiasi Produser Sinema Indonesia - APSI), Lukman Sardi (Ketua Umum Rumah Aktor Indonesia - RAI) dan Yan Widjaja (Wartawan Film Senior &, Aktrivis K2SI).

Diharapkan ikhtiar pemerintah dan semua pihak mengembalikan kegairahan penonton untuk kembali ke bioskop dan tentu saja dalam diskusi tersebut ada titik temu dan jawaban atas hilangnya poster film.

Saat DKI Jakarta menuju INDONESIA Movie Land Of The World. Tiap film nasional yang SIAP ditonton tiap hari KAMIS dua sampai tiga judul tiap Minggu sudah saatnya ada di ruang public, mulai dari Kopaja, Billboard, Banner atau kembalinya beberapa titik yang telah hilang di atas.

Para produser dan sutradara mengandalkan pemberitaan melalui media massa khususnya media cetak, online atau program TV yang hampir-hampir tidak menyediakan ruang sama sekali untuk FILM NASIONAL. Beberapa Koran pun sudah enggan dan hanya sesekali menampilkan jadwal film Indonesia yang siap dan akan tampil di bioskop sehingga masyarakat kehilangan akses untuk memperoleh informasi publik padahal UU Keterbukaan Informasi Publik sudah ada dan tentu saja berlaku untuk informasi penting tentang FILM sebagai pembentuk karakter bangsa dan mendukung pembelajaran atas realitas sosial dan sejarah yang bermanfaat bagi generasi muda.

Kembalikan Poster FILM bagi Warga DKI Jakarta...!

Label: , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda