<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Kamis, 27 Januari 2011

Cita Rasa Film Multikultural Australia

Australia on Screen 2011: Cita Rasa Film Multikultural Australia














Artis dan produser film ternama Indonesia, Christine Hakim, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, akan meluncurkan Festival Film Kedutaan Besar Australia yang mutakhir, Australia on Screen 2011, di Jakarta hari ini.

“Saya gembira dapat merayakan Hari Nasional Australia dengan meluncurkan sejumlah film Australia yang menarik, yang memperlihatkan inovasi dan bakat budaya dan seni Australia. Merupakan kehormatan besar untuk juga menyambut Christine Hakim yang baru-baru ini menerima penghargaan APSA 2010 FIAPF Award for Outstanding Achievement in Film di Asia Pacific Screen Awards Ceremony di Australia. Penghargaan tersebut merupakan penanda yang tepat atas karya dan kemajuan luar biasa yang beliau capai dalam beberapa tahun yang lalu dalam perfilman Indonesia,” ujar Moriarty.

Diselenggarakan di Blitzmegaplex, Grand Indonesia pada 26-28 Januari 2011, Festival tersebut menghadirkan film-film Australia peraih penghargaan yang mencerminkan perpaduan tradisi Penduduk Asli yang telah mapan dan pengaruh-pengaruh baru.

Dibuka dengan film yang memperoleh sambutan internasional Bran Nue Dae, yang dibuat berdasarkan drama musik dengan nama yang sama dan disutradarai oleh sutradara ternama Australia Rachel Perkins serta produser Robyn Kershaw dan Graeme Isaac, para pemain bintangnya adalah diantaranya penyanyi terkenal Jessica Mauboy, pemenang Academy Award Geoffrey Rush dan aktor Penduduk Asli Australia Rocky McKenzie.













Robyn Kershaw dan Rocky McKenzie keduanya diundang oleh Kedutaan Besar Australia dan Pemerintah Australia Barat untuk datang ke Indonesia untuk mempromosikan Bran Nue Dae dan festival film ini. Selama kunjungan mereka, mereka akan ambil bagian dalam sejumlah lokakarya dengan pekerja film dan mahasiswa film Indonesia dan dipapar dengan warisan budaya Indonesia yang kaya dan bagaimana budaya yang berbeda direfleksikan melalui film.

Festival tersebut juga akan menghadirkan film-film Jindabyne, Radiance, Lantana, Mary and Max, Looking for Alibrandi dan Ned Kelly.

Australia on Screen 2011 disponsori oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bekerja sama dengan Australia International Cultural Council dan Screen Australia dengan dukungan Pemerintah Australia Barat.

Untuk tiket gratis dan informasi festival silahkan kunjungi www.indonesia.embassy.gov.au atau hubungi (021) 2550 5400 / cultural.jakarta@dfat.gov.au.

Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 936 302

Label:

Rabu, 19 Januari 2011

Press Conference Pelukan Janda Hantu Gerondong







Platters Cafe Setiabudi Jakarta, 17 Januari 2011 - Sebuah film poduksi K2K kembali siap tayang di bioskop-bioskop tanah air. Film yang berjudul "Pelukan Janda Hantu Gerondong" ini di buat oleh sutradara Yoyok Dumpring dan dibiayai produser KK Dheeraj. Film yang akan beredar mulai 20 Januari 2011, diperani oleh Indah Kalalo, Aida Saskia, Lia Ladysta (3 Macan), Angel Lelga, Adam Jordan dan Andreanno Philip. Film dengan "Pelukan Janda Hantu Gerondong" harus di cantumkan sebagai jenis film yang berjenis Horor Dewasa.

Apa yang membuat orang datang menonton film ke bioskop? Salah satu kiat yang dipraktekkan K2K Production adalah memproduksi film-film yang menarik. Ternyata kiat ini disambut hangat masyarakat penggemar film Indonesia. “Film yang bagus belum tentunya banyak penontonnya, justru film yang banyak dibilang jelek malah meraih jumlah penonton sangat banyak !”,ungkap KK Dheeraj sang produser saat syukuran film ini Senin, 17/01/2011 di Platers Setia Budi one. Jakarta Selatan.

Dan inilah produksinya yang ke-15, sekaligus merupakan debut Aida Saskia, biduanita dangdut yang lagi naik daun. Dalam film perdananya Aida menunjukkan keberaniannya untuk melakukan adegan mandi, tnetu saja topless dan bohai! Hebatnya selain bersiram dengan air sejuk, ia juga disiram dengan darah segar!

Tentu saja Aida tak sendirian, karena ia didukung Indah Kalalo, Angel Lelga dan Lia Ladysta. Sebagai lawan main mereka adalah Andreano Philip dan Adam Jordan. Belitan cerita dan kejutan-kejutan mewarnai thriller-horor besutan Yoyok Dumpring ini!

“Hantu Gerondong ini di ambil dari salah satu hantu yang paling seram di masyarakat jawa legenda urban yang dikenal dengan nenek gerondong “, ujar Yoyok sang sutradara di sela-sela preskon. “Film ini bergenre horor thriller, meskipun horror namun ada sedikit pesan moral di film ini yakni kejahatan jangan lah dibalas dengan kejahatan“, pungkas Yoyok.


Sinopsis
Kylie (Indah Kalalo), seorang sutradara terkenal. Dia baru tinggal bersama tunangannya, Robby (Andreano Philip), di sebuah apartemen di tengah ibu kota Jakarta. Untuk film terbarunya khusus diundang artis top dari Kuala Lumpur, Jenna (Aida Saskia). Dia diilhami sebuah serial tv kegemarannya yang setiap hari ditontonnya.

Serial itu menceritakan tentang seorang artis ternama era 1970-an, Patty (Angel Lelga) dan kekasihnya, Rocky, aktro kondang juga. Ada pula sahabat mereka, Joena (Lia Ladysta - 3 Macan). Malangnya pada malam pertama pernikahan Patty-Rocky terjadi tragedi berdarah yang sangat tragis. Patty dan seisi rumah dibantai, dihabisi secara sangat keji. Satu-satunya yang hidup hanya Tommy, adik Patty, mungkin karena gila. Tapi akibatnya ia dituduh sebagai pelaku pembunuhan!

Kylie tak menyadari apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-harinya sudah tergambarkan dalam serial itu. Satu-persatu kejadian mengiring beberapa fakta terbuka menjadikan suatu misteri yang mesti dipecahkan. Tante Rose, penghuni lama apartemen yang selalu membawa "Mini" si anjing kecil, sudah memperingati Robby bahwa ia mesti berhati-hati dengan unit apartemennya.

Misteri perlahan-lahan terungkap. Robby & Rio (Shidiq Hamidi) menemui Dr. Lucas (Adam Jordan), dokter yang tertarik dengan alam gaib dan misterinya. Karena ia tertekan, semenjak kehilangan adiknya, Randy.

Saksikan klimaks film ini untuk mengetahui siapa sebenarnya pelaku pembunuhan keluarga Patty dulu dan mungkinkah semua kengerian itu terulang kembali di masa sekarang?

Mulai 20 January di seluruh bioskop Indonesia.

Label:

Rabu, 05 Januari 2011

Press Conference dan Press Screening Film "Khalifah"







Epicentrum HR. Rasuna Said Jakarta, 3 Januari 2011 - Sebuah film karya sutradara Nurman Hakim, produksi bersama TriXimages dan Frame Ritz, segera beredar di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia mulai 6 Januari 2011. Film ini mengangkat kisah hidup seorang perempuan muda, cantik dan polos, bernama Khalifah. Ia berasal dari keluarga kurang mampu yang tinggal di sebuah kota besar. Ayahnya seorang marbot (penjaga masjid atau musholla, termasuk bertugas mengumangdangkan azan), sementara ibunya sudah meninggal.

Film yang menggambarkan hubungan laki-laki dan perempuan dalam kehidupan perkawinan yang didasari oleh cinta yang polos, dan di sisi lain sekaligus memperlihatkan sisi-sisi kehidupan orang yang menganut ajaran Islam yang taat akan kaidah-kaidah agama yang dianut. Khalifah adalah orang yang hidup dalam silang-sengkarut kehidupan semacam itu. Ia adalah seorang perempuan muda yang polos dan harus berhadapan dengan kompleksitas kehidupan yang demikian sulit. Ini adalah potret kehidupan masyarakat bawah Indonesia. Dan masalah itu dilihat dari sudut pandang si perempuan. Perempuan yang mencoba menjalani kerumitan hidup itu dengan caranya sendiri.

Film yang dibintangi Marsha (sebagai Khalifah), Indra Herlambang (Rasyid), dan beberapa bintang pendukung seperti Ben Joshua, Jajang C Noer, Titi Sjuman dan Yoga Pratama, Director of Photography Agni Ariatama, penata musik oleh Djaduk Ferianto, editing oleh Mujibur Rahman dan Nurman Hakim ini menguak sisi-sisi kehidupan kaum perempuan biasa sekaligus kehidupan orang-orang penganut Islam yang taat ibadahnya.

Film ini digarap oleh sutradara Nurman Hakim, yang sekaligus bertindak sebagai penulis skenarionya bersama Nan Achnas, Nurman Hakim adalah salah satu sutradara generasi baru Indonesia lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan mayor penyutradaraan film. Sebelumnya ia telah membuat film tentang dunia pesantren, yakni film 3 Doa 3 Cinta (dibintangi Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Butet Kertajasa dan Yoga Pratama).

Film Khalifah ini diproduksi oleh TriXimages bersama Frame Ritz. TriXimages adalah sebuah Production House yang diprakasai oleh Nan Achnas dan Nurman Hakim yang telah memproduksi film panjang, dokumenter dan film pendek, antara lain film anak-anak berjudul Bendera yang masuk seleksi di ajang kompetisi Tokyo International Film Festival; The Photograph, co-produksi dengan Orange-Waterland, Salto Films dan Le Petite Lumiere, Perancis. Film tersebut telah berhasil memenangi The Prince Claus Film Fund, Goteborg Film Fund dan The Swiss Film Fund, dan diseleksi untuk international premiere di Pusan International Film Festival 2007 serta telah memenan gi berbagai festival film internasional termasuk Karlovy-Vary International Film Festival.

Sementara Frame Ritz telah menghasilkan berbagai sinetron serial, film televisi dan miniseri yang banyak dan disukai masyarakat Indonesia. Frame Ritz juga telah meluncurkan film layar lebar Rahasia Bintang dan kemudian film Kembang Perawan (2009). Film Khalifah diproduseri oleh Nan Achnas, Rieta Amilia, Nurman Hakim dan Sentot Sahid.

Kehadiran film Khalifah akan turut memperkaya khazanah perfilman Indonesia, khususnya film berlatar belakang kehidupan agama - dalam hal ini agama Islam - yang akhir-akhir ini banyak muncul. Meski sutradaranya seorang laki-laki, ini adalah film tentang perempuan. Yakni sudut pandang perempuan dalam masyarakat biasa yang beragama Islam dalam dimensi-dimensi yang lebih mendasar dan manusiawi. Dengan begitu film ini diharapkan dapat memberikan pengayaan dan pencerahan cara pandang kita, tak hanya terhadap masalah kehidupan Islam, tapi lebih luas dari itu juga terhadap masalah kebangsaan negeri Indonesia tercinta ini.

Label:

Jumpa Pendukung Film Findu Purnama







City Walk Jakarta, 23 Desember 2010 - Rindu Purnama, film terbaru Mizan Productions yang disutradarai oleh aktro kawakan Mathias Muchus merupakan sebuah film ke luarga yang ditujukan untuk orang tua dan anak-anak. Sebuah tontonan yang bukan saja menghibur tetapi juga mengangkat nilai-nilai kehidupan sosial yang sangat bermanfaat bagi para orang tua dan anak-anaknya.

Film Rindu Purnama mengangkat cerita tentang Purnama, seorang anak jalanan perempuan yang tinggal dirumah singgah. Purnama terkena amnesia akibat tertabrak mobil Pak Surya, seorang pengusaha yang gila kerja dan masih hidup sendiri. Prunama pun ditolong oleh pak Pur, sopir pribadi pak Surya.

Ditengah kesibukannya menjalankan proyek baru bersama Monik (30 tahun) yang kebetulan juga anak Pak Roy (65 tahun), pemilik perusahaan property dimana Pak Surya bekerja, Pak Surya ingin segera menyembuhkan Purnama agar cepat pergi dari Rumahnya.

Namun Purnama menghilang, hal ini membuat penyesalan yang mendalam bagi Pak Surya. Pertemuan singkat dengan Purnama ternyata memberikan kenangan yang mendalam. Akhirnya Pak Surya intensif mencari Prunama. Di tempat lain, Sarah dan anak-anak rumah singgah pun mencari Rindu Purnama. Sampai suatu ketika, Pak Surya bertemu Sarah. Mereka pun akhirnya mencari bersama. Hingga Rindu Purnama sendirilah yang kembali ke rumah Singgah.

Kedekatan Pak Surya dan Sarah membuat Monik cemburu buta. Alhasil proyek properti yang tengah dijalankan bersama Pak Surya, dikembangkan arealnya sampai harus menggusur rumah singgah.

Begitu gundah suasana batin Pak Surya karena harus memilih Rindu Prunama anak jalanan dan rumah singgah yang nasibnya akan digusur. Di sisi lain, ada keuntungan besar yang akan diraih, karier yang melesat, dan Monik yang mencintainya. Pak Surya harus segera menetapkan hatinya, kemana harus berlabuh.

Bagaimana kelanjutan nasib Rindu Purnama? Akankah dia menemukan kebahagiaan yang selama ini dia dambakan? Temukan jawabannya. 10 Februari 2011 di Bioskop-Bioskop Kesayangan Anda.

Label: