Jenis Film Drama - Yosie Kristanto, Maudy Ayunda, Giorgino Abraham, Jordi Osnu, Joshua Suherman, Agus Kuncoro, Sujiwo Tejo, Irfan Bachdim, Kim Kurniwawan - Sutradara Hanung Bramantyo - Penulis Fajar Nugros - Produser Leo Sutanto - Produksi Sinemart Pictures.
Menyambut Idul Fitri, sebuah film nasional yang bertema sepakbola menyapa akan masyarakat Indonesia. Tendangan Dari Langit, sebuah film drama remaja produksi Sinemart Pictures, besutan sutradara berbakat Hanung Bramantyo yang akan tayang mulai 25 Augustus 2011.
Tendangan dari Langit (TDL) bukan sekedar film tentang sepakbola. Film yang berdurasi 117 menit ini menjadi terasa istimewa dan patut ditunggu oleh masyarakat, lantaran para pemainnya dan pesan yang dibawanya. Ya, film yang syuting mengambil lokasi di Malang dan Bromo ini menampilkan pesepakbola nasional pujaan masyarakat Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Irfan Bachdim, yang kehadirannya di Piala AFF tahun 2010 telah berhasil "menggiring" puluhan ribu pecinta sepakbola Tanah Air - termasuk para wanita yang semula "antisepakbola" - berduyun-duyun memadati Istora Senayan Jakarta, hingga ke Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara itu puluhan juta rakyat Indonesia setia di depan pesawat televisi mereka untuk menyaksikan aksi Irfan Bachdim dan kawan-kawan berjuang mengangkat prestasi persepakbolaan nasional.
"Irfan Bachdim buat saya sudah menjadi icon anak muda dan bola. Di mana ini penting untuk menarik minat masyarakat yang dulu tidak percaya pada pesepakbola Indonesia. Dengan sosoknya Irfan Bachdim, mungkin yang lain juga ya, ada Gonzales, Bambang Pamungkas, kita jadi melihat kembali sepakbola Indonesia dalam sudut pandang yang berbeda," ujar Hanung Bramantyo mengemukakan alasannya memilih Irfan Bachdim di film TDL.
Selain Irfan Bachdim - yang menjadi dirinya sendiri dalam film itu, masih ada sederet pemain Persema lainnya yang juga terlibat dalam film ini. Sebut saja Kim Kurniawan dan Bima Sakti (Kapten Persema). "Sekitar 40 persen pemain film ini berasal dari pemain Persema," ungkap Fajar Nugros, sang pneulis skenario film TDL.
Adapun pemeran utama film ini (tokoh Wahyu) adalah yosie Kristanto, yang terpilih melalui hasil audisi di tiga kota besar, Malang, Bandung dan Jakarta, pada April dan Mei 2011, ia berhasil menyisihkan ratusan pelamar dan 20 finalis pada grand final audisi bintang film TDL yang dinilai oleh tim juri terdiri dari Hanung Bramantyo (sutradara), Mathias Muchus (actor, pelatih akting), Timo Scheunemann (pelatih sepakbola), Irfan Bachdim, dan Kim Kurniawan.
Yosie Kristanto dinilai cocok sekali dengan sosok Wahyu, yang dalam skenario yang berasal dari sebuah dusung di lereng Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur, yang bercita-cita menjadi bintang besar sepakbola dan mengidolakan Irfan Bachdim. "Yosie adalah pilihan yang terbaik, yang bisa kita ajak kerja sama dan dikembangkan di lapangan. Dan menurut Hanung, Yosie juga apa adanya, itu yang kita butuhkan untuk karakter Wahyu," ujar Fajar Nugros.
Pemain lainnya yang juga terlibat dalam TDL adalah Maudy Ayunda, Joshua Suherman, Jordi Onsu, Giorgino Abraham, Agus Kuncoro, Sujiwo Tejo, Yati Surachman, YM Tarzan, Toro Margens, Natasha Chairani, Timo Scheumenmann, Matias Ibo dan Bima Sakti.
Film TDL menceritakan tentang kisah seorang remaja bernama Wahyu, remaja yang sangat mencintai sepakbola, yang juga sangat mengidolakan Irfan Bachdim. Wahyu selalu bersemangat dan pantang menyerah meraih mimpinya, ia pun sering mengikuti pertandingan-pertandingan sepakbola antar kampung atas bujukan Paklik Hasan. Dan pada akhirnya impian untuk bertemu Irfan menjadi kenyataan. Namun, seperti halnya seroang pemain sepakbola harus menghadapi berbagai rintangan untuk b isa mencetak gol, begitu pula dengan Wahyu. Ia harus mengatasi berbagai halangan terutama dari ayahnya sendiri yang tidak setuju ida jadi pemain sepakbola, dan pamannya yang ternyata pucnya agenda tersendiri terhadap Wahyu: Tak hanya itu, Waktu pun harus memil8ih antara sepakbola dan kekasihnya, Indah.
"Ide awal cerita TDL berasal dari pelatih Persema, Timo Scheunemann. Ide awalnya adalah Coach Timo sedang berlibur ke Gunung Bromo. Saat itu ia melihat seorang anak bernama Wahyu sednagn bermain bola dengan gembira namun terlihat mempunyai teknik yang bisa berkembang jika dilatih secara profesional. Wahyu mengaku ngefans berat terhadap Irfan Bachdim, sehingga rela melakukan segal cara untuk bertemu bintang sepakbola pujaannya itu," tutur Fajar Nugros yang mengaku gila bola itu. Cerita pun kemudian dikembangkan dengan penambahan plot, dialog-dialog dan filosofis-filosofis dalam film.
Melihat alur ceritanya, ditambah tangan ajaib Hanung Bramantyo dan Fajar Nugros dalam mengolah sebuah film, film TDL ini bisa menjadi salah satu "BOX Officed Film Indonesia". Sebab, semua tahu, Rakyat Indoenesia sangat gila bola, meskipun dalam kurun waktu beberapa puluh tahun terakhir ini Indonesia belum bisa berbicara banyak di kancah sepakbola dunia.
Karena itu, film TDL diharapkan dapat menjadi inspirasi besar dunia persepakbolaan Tanah Air. Hanung menyatakan bahwa film Tendangan Dari Langit ini hadir untuk merespon kondisi masyarakat yang mencintai sepakbola. Diman kita berharap sepakbola di Indonesia itu bisa menjadi tempat kita berteriak bersama mencintai negeri ini. "Indonesia adalah bangsa yang besar, Film ini ingin sekali menjadi inspirasi untuk mengembangkan persepakbolaan kita," tegas Fajar.
Hal senada diungkapkan Timo Scheunemann. "Film TDL dapat memberi inspirasi bagi para remaja. Duet Kim dan Irfan dalam film ini akan menjadi inspirasi tersendiri bagi para pemain bola muda. Mereka pasti ingin berkancah di ajang sepakbola yang lebih tinggi dan bersekolah di sekolah sepakbola yang terbaik," kata Timo.
Sekilas, perjuangan keras sosok Wahyu dalam film ini ada kemiripan dengan lika-liku perjuangan Irfan Bachdim untuk menjadi pemain bola profesional di Indonesia. Dalam sebuah wawancara, pemain yang kembali menjadi bagian dari tim sepakbola nasional itu mengatakan, "Saya rasa hampir semua orang tahu cerita saya awalnya berkarir di sini. Saya berusaha sangat keras untuk bisa menjadi bagian dalam tim Nasional Indonesia. Dan saya berhasil mencapainya! Sekarang saya tetap berusaha keras berlatih bersama tim Nasional Indonesia. Saya sekarang menentukan goal baru saya, untuk membela tim nasional Indonesia di Sea Games dan memenangkannya."
Karena itu, seperti halnya sang pelatih, Irfan pun berharap film imi dapat memberi inspirasi bagi masyarakat. "Saya harap mereka semua akan terinspirasi oleh film ini. Bukan hanya karena ada saya, tetapi juga karakter Wahyu. Dan juga, jika kamu punya impian yang kuat, dan kamu berjuang keras untuk mendapatkannya, impian tersebut akan jadi kenyataan," tandas Irfan Bachdim yang mengaku sangat menikmati syuting film TDL yang merupakan penampilan perdananya di layar lebar.
Kim Kurniawan pun menyampaikan harapan yangsama. "Tentunya saya berharap TDL dapat membawa pengaruh positif untuk penonton Indonesia, juga tim Persema ini. Karena tidak ada yang jelk, pesan dalam film ini semuanya baik. dan saya berharap sepakbola semakin digemari oleh masyarakat Indonesia," papar Kim Kurniawan.
Selain cerita yang kuat dan penuh inspirasi, gambar yang indah, film ini semakin nyaman dinikmati dengan adanya alunan lagu soundtrack dari grup band KOTAK yang fenomenal, dimana ada 4 (empat) lagu baru yang KOTAK buat khusu untuk film bertema remaja ini, antara lain Tendangan Dari Langit, Menembus Cahaya, Lupa Ingatan dan Apa Bisa yang semakin memperkuat nafas semangat pantang menyerah dan lika-liku kehidupan remaja didalamnya.
Kita tunggu saja film Tendangan Dari Langit, mulai 25 Agustus 2011 di Bioskop-bioskop Indonesia.
Label: tendangan dari langit