<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7808624031225959264\x26blogName\x3dInfo+InfoSinema\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://info-infosinema.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://info-infosinema.blogspot.com/\x26vt\x3d-5757315724398017633', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Senin, 27 Februari 2012

Pesta Ke 84 Anugrah Piala Oscar

Jakarta, 27 Februari 2012 - Pagelaran penghargaan insan perfilman dunia paling bergengsi, Piala Oscar atau Academy Awards ke-84, telah digelar di Kodak Teater, Los Angeles, Amerika Serikat. Film-film seperti The Artist dan Hugo berhasil mendominasimalam puncak yang dimeriahkan sederetan aktor-aktris Hollywood.

Baca selengkapnya »

Label: ,

Kamis, 23 Februari 2012

Film Mursala Segera Digarap Di Tapanuli Tengah

Decanter Wine House Plaza Kuningan Jakarta, 4 September 2012 - Mursala merupakan kisah yang mengangkat tema percintaan dan juga kebudayaan tanah Batak. Cerita yang diawali dengan tekad seorang pemuda Batak yang bernama Anggiat Saragi meninggalkan tanah kelahirnnya Sorkam Tapanuli Tengah Anggiat ke Jakarta hingga akhirnya berhasil menjadi kebanggaan orang tuanya dengan sukses menjadi Pengacara terkenal.

Namun semua itu belum terasa sempurna bagi kedua orang tuanya yakni ibunya Inang Romauli dan ayahnya Amung Hotman, yang menginginkan Anggit untuk segera berumah tangga dengan Paribannya (saudara sepupu perempuan / anak perempuan dari kakak lelaki ayahnya yang boleh dinikahi secara adat) meskipun tidak mudah karena di Jakarta Anggiat telah memilih wanita batak lain yang dicintainya Clarisa Turnip seorang presenter TV.

Permasalahan muncul karena perbedaan Marga keduanya ternyata masuk ke dalam larangn adt yang tidak memungkinkan keduanya untuk menikah kecuali keluar dari adat dan Marganya masing-masing. Meskipun Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan mereka.

Di tengah kegalauannya akhirnya Anggiat bertemu kembali dnegan Bonstiur Sinaga pariban yang ternyata adalah teman masa kecilnya di Pulau Mursala dulu. Tiur gadis yang diceritakan sebagai pecinta kelestarian biota laut ini juga beberapa kali gagal dalam menjalin hubungan Tiur beberapa kali gagal dalam menjalin hubungan cinta

Disutradarai Viva Westy dan diperankan oleh Rio Dewanto, Titi Sjuman dan sejumlah artis pendukung lainnya film Mursala akan mengambil gambar di beberapa tempat seperti Jakarta dan Tapanuli Tengah. Dalam  scenario yang ditulis oleh Dedi film ini bukan hanya mengedepankan kualitas ceritanya, namun juga keindahan tanah Batak tepatnya di Tapanuli Sumatera Utara. Bertindak sebagai Executive Produser Anna Sinaga, film ini juga mendapatkan dukungan dari Bupati Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang.

Label: , ,

Rumah Bekas Kuburan

Sinopsis

Karina tidak pernah tahu, bahwa Larasati adalah istri sah Danu. Karena himpitan ekonomi, Karina mau saja diajak menikah oleh Danu. Setelah beberapa hari menikah, larasati datang melabrak Danu dan Karina di sebuah rumah yang baru saja mereka beli. Larasati mengamuk, namun tenaga Danu lebih kuat. Larasati terlempar dan menimpa anaknya. Ibu dan anak itu tewas mengenaskan. Danu dan Karina panik.

Danu akhirnya mengubur Larasati dan anaknya di halaman rumah di tengah malam buta. Akibat penguburannya yang tidak layak itulah, Larasati dan anaknya bangkit dengan sejuta dendam terhadap Karinia.

Sepeninggal Danu, Karina didatangi Larasati dalam wujud kuntilanak cantik. Larasati memaksa Karina harus menikah sebanyak lima kali. Anehnya setiap menikah resmi, laki-laki yang menjadi suami Karina akan menjadi korban dan akhirnya meninggal. karina harus melakukan ritual-ritual aneh. mandi kembang tujuh rupa, mandi uap rempah tengah malam demi keawetan roh Larasati.

Karina sempat menolak semua hal ini, namun Larasati mengancam akan membunuh Shendy anak Karina satu-satunya dari Danu. Karina sudah tiga kali menikah dan semua telah meninggal. Tinggal dua korban lagi tugas Karina selesai.

Sepasang muda-mudi, anak kuliahan, ngekos di rumah Karina. Mereka adalah Joe, Erik, Susan dan Feby. Larasati kembali menemui Karina dan memaksa agar Joe dan Erik menjadi korban berikutnya. Karina juga andalkan dukun pribadinya, Kang Asep, untuk memikat kedua korbannya.

Karina berhasil menikahi Joe. Kematian Joe tinggal menunggu waktu saja, apalagi setelah Feby tewas mengenaskan. Erik pun akhirnya sudah jatuh ke pelukan Karina. Dan dukun Lilis diminta menyingkirkan Susan. Susan tidak mau kalah, dengan bantuan Rani - teman kuliahnya - mereka mendatangi seorang dukun bernama Mang Koja.

Akankah kematian mistrius sejumlah korban terhenti dan Karina berhasil lepas dari tuntutan kematian Larasati?

Saksikan Rumah Bekas Kuburan, mulai 2 Februari 2012. Hanya di bioskop!

Susunan Pemain
Karina / Melinda - Julia Perez
Larasati - Fifie Buntaran
Joe - Toddy Zilla
Feby - Diah Cempaka
Susan - Martina Tesela
Erick - Adi Wahyu
Nola - Opie Bachtiar
Ical - Vikri Rocker Kasarunk
Mang Koja - Harry Savalas
Teh Lilis - Gusti Rossa
Rani - Irna Pramudyana
Anto - Aga J Gumelar
Hantu Kecil - Ridho
Mama-nya Melinda - Early Asih
Anak-nya Melinda - Chyntya Angling
Suami melinda - R. Alex Budi Nugroho

Line Produser - Noviaramalina
Produser Eksekutif - ShanX
Produser - Gobind Punjabi
Produksi - Sentra Films

Sutradara - Irwan Siregar

Catatan Produksi
Julia Perez Menanti Ritual Akhir

Sebelum Film Rumah Bekas Kuburan ini diproduksi, isu yang sangat kuat adalah keinginan dari Julia Perz (Jupe) menjadi titisan Suzanna. Begitu banyak peristiwa dan kejadian dari Julia Perz (Jupe) menjadi titisan Suzanna. Begitu banyak peristiwa dan kejadian yang sangat mirip dengan yang pernah dilalui almarhumah Suzanna. Selain itu, julukan sebagai 'Ratu Horor film Indonesia' menjadi alasan kuat Jupe menjalani semua ritual seperti yang pernah dilakoni Suzanna pada masa jayanya.

Keinginan menjadi titisan Suzanna begitu kuat ada dalam diri Jupe, terlebih lagi setelah produksi film Rumah Bekas Kuburan ini berjalan. Begitu banyak peristiwa yang makin mendekatkan sosok Jupe dengan almarhumah Suzanna. "Selain saya pemuja kehebatan beliau, saya juga melihat Bunda Suzanna sebagai figur berpengaruh dalam industri perfilman. Saya ingin mengikuti jejak beliau. Apabila memang nantinya saya dianggap sebagai titisan beliau, itu menjadi keinginan utama saya sebagai pemain film," jelas Jupe.

Itu sebabnya, Jupe bersedia menemui Cliff Sangra, suami almarhumah Suzanna, untuk meminta penjelasan tentang kebiasaan, kebisaan dan segala sesuatu yang pernah dijalani Bunda Suzanna. Ritual untuk menjadi titisan Suzanna merupakan cara Jupe untuk mendapatkan predikat 'titisan' tersebut. Sejak kehadiran dan kunjungan Jupe ke makam alharhumah, beragam ritual telah dijalani. Bahkan harus berendam di pantai Pelabuhan Ratu. Jupe secara unik bahkan mendapatkan batu saat menjalani ritual berendam di laut.

Rabu, 1 Februari 2012 merupakan rangkaian prosesi menuju saat-saat akhir meraih predikat 'titisan Suzanna'. Jupe menjalani ritual bercengkerama dengan ular. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh almarhumah. Jadi tidaklah heran, apabila di setiap filnya hadir ular di setiap adegan yang menyertai almarhumah Suzanna. Sejak Selasa, 31 Januari 2012, Jupe sudah menjalani ritual bercengkerama dengan ular. Ia buktikan 'kedekatan' tersebut dengan memperlihatkan kepada penonton di acara screening film Rumah Bekas Kuburan.

"Saya berharap saya bisa menjalani semua prosesi ritual yang biasa dilakukan Bunda Suzanna. Semua sudah saya lakukan dan buktikan. Selanjutnya semuanya saya serahkan kepada penonton, apa saya memang pantas menyandang predikat sebagai 'titisan Suzanna'," jelas Jupe.

Rencananya, setelah bercengkerama dengan ular, seminggu kemudian Jupe akan menjalani ritual akhir untuk bisa menyandang predikat sebagai titisan Suzanna. Beberapa kontrak judul film horor juga sudah ditawarkan produser pelaksana. ShanX, untuk Jupe. Ini juga menjadi bagian dari totalitas Jupe meraih predikat sebagai 'Ratu Film Horor Indonesia".

"Kalau menjadi ratu film horor tentunya bukan dengan ritual, tapi melalui pembuktian dengan bermain di film-film horor. Dan itu akan saya jalani," janji Jupe.

Label: , ,

Penganten Pocong

Mitra Lab Jakarta, 31 Januari 2012 - Sebagai bagian untuk menyajikan karya film berkualitas, RK 23 Pictures yang kali ini segera melemparkan film ketiganya yang bergenre komedi pocong berjudul Penganten Pocong mulai tanggal 2 Februari 2012 mendatang, membuat inovasi pemutaran film perdana/Screening yang diperuntukkan bagi kalangan terbatas dengan mengambil tempat di Mitra Lab, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Inovasi Screening Film 'Penganten Pocong' di Lokasi Unik, Mitra Lab

Sebagai production house yang selalu berusaha menampilkan karya film yang tak hanya meramaikan industri perfilman semata, namun juga mementingkan kualitas film yang dapat memuaskan penonton Tanah Ari, RK 23 bekerjasama dengan Mitra Lab yang selama ini dikenal sebagai pusat percetakan film Indonesia untuk menggelar kegiatan promosi film berupa Screening 'Penganten Pocong'.

Mengenai alasan pemilihan Mitra Lab sebagai lokasi Screening film ketiganya ini, Produser RK 23 Pictures, Erna Pelita menjelaskan bahwa ini merupakan bagian gebrakan unik untuk merangkul rekan media dalam menghargai sebuah karya film dengan menonton langsung di pusat nya. Seperti dipaparkannya, "Sebagai pusat percetakan film, Mitra Lab yang sudah memiliki gedung dengan fasilitas terkini rasanya layak untuk dijadikan alternatif tempat pemutaran film. Selain fasilitas yang dimiliki tak kalah dengan bioskop 21, gedung Mitra Lab pun sangat dijaga kesterilannya sehingga film yang diputar benar-benar sesuai dengan harapan production house khususnya RK 23 Pictures yang selalu menjaga kualitas film-film yang dikeluarkannya":.

Hal ini pun disambut baik pihak Mitra Lab yang sudah baru pertama kali bekerjasama untuk pemutaran film perdana/screening dengan memakai fasilitasnya. Seperti dijelaskan oleh perwakilan Mitra Lab, :"Kami merasa terhormat diberi kepercayaan oleh pihak RK 23 Pictures untuk memutar film ketiganya pertama kali di studio kami. Memang sebagai perusahaan pencetak film, kami selalu berusaha memberikan kepuasan bagi para klien kami dengan memperlengkap fasilitas studio kami. Perlu kami sampaikan bahwa sebagai perusahaan pencetak film dimana berpotensi untuk menghasilkan limbah yang berbahaya, maka memang diwajibkan untuk berada di kawasan industri yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak meresahkan warga sekitar akan dampak dari produksi percetakan film ini".

Sementara mengenai film 'Penganten Pocong' yang merupakan pengalaman pertama RK 23 Pictures dalam menghasilkan film bergenre komedi pocong, Erna panggilan akrab Produser RK 23 Pictures ingin menyebarkan apresiasi terhadap ikon pocong yang sepanjang pengamatannya sangat diminati pecinta film Tanah Air. "Rasanya tak dipungkiri lagi bahwa pecinta film Indonesia sangat tertarik dengan film-film yang mengangkat pocong sebagai ikonnya. Hal ini terbukti dengan larisnya film-film tersebut yang bahkan dapat mengalahkan film-film bergenre drama. Berdasarkan pengamatan itulah maka kami mencoba untuk menantang diri kami menghadirkan karya film yang menjadi favorit pecinta film Tanah Air dengan versi yang berbeda dimana kami mengangkat komedi pocong yang belum pernah ada sebelumnya".

Selaras dengan keinginan pihak RK 23 Pictures untuk menampilkan ikon pocong dalam film 'Penganten Pocong' tersebut, sineas muda berbakat Arie Aziz yang dipercaya menjadi Sutradaranya turut merasa tertantang untuk mengeluarkan daya imajinasi menampilkan ikon pocong dari versi yang berbeda yaitu komedi pocong. Seperti diutarakan sang sutradara 'Penganten Pocong', Arie Aziz yang sebelumnya telah sukses membuat film 'Tali Pocong Perawan' dan 'Perjaka Terakhir', "Genre komedi pocong yang baru perama kali diusung RK 23 Pictures ini tentunya menjadi tantangan saya untuk menghadirkan sebuah sketsa humor yang segar, lugas dan up to date dengn ikon pocong sebagai sentral ceritanya. Kami coba hadirkan ikon pocong secara elegan di film ini", terang Arie Aziz.

Secara alur cerita, film 'Penganten Pocong' yng berdurasi 80 menit ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik bernama Ririn (diperankan Baby Gracya) yang menolak dipaksa menikah dengan pria ganteng tetapi sombong bernama Jarwo (diperankan Melky, trio Bajaj API). Ririn mencintai pacarnya bernama Rangga (diperankan Isa, trio Bajaj API). Rupanya cinta Ririn kepada Rangga mendapat tantangan dari keluarga Jarwo. Mereka ingin menganggap lunas hutang almarhum ayahanda Ririn dengan menikahkan putranya Jarwo dengan si Cantik Ririn.

Puncaknya adalah saat Ririn nekat melarikan diri pada hari H pernikahan, meninggalkan malu pada keluarga besar dan Jarwo si calon penganten pria. Akibat kelakuan Ririn tersebut dibuatlah skenario yang menyatakan bahwa Jarwo meninggal dunia, namun masih bisa meneror Ririn lewt SMS 'ghaib' dan telepon 'teror'. Pocong Jarwo meneror Ririn, bahkan cincin (batal) kawin bisa nangkring lagi secara misterius di jari Ririn.

Namun proses memaksa Ririn mengambil keputusan menikahi pocong Jarwo dan memutuskan tali cintanya dengan Rangga, menimbulkan kehebohan dan kelucuan serta sering kali jadi boomerang buat 'komplotan' keluarga Juragan Tomat plus Juki (kakak kandung Ririn). Semisal waktu pura-pura jadi pocong untuk menakuti Ririn, eh mereka malah ketmeu pocong 'betulan'.

Label: , ,

RepublikTwitter

Jenis Film Drama - Pemain Tio Pakusadewo, Leroy Osman, Laura Basuki, Ben Kasyafani, Jennifer Arnelita, Enzy Storia - Sutradara Kuntz Agus - Produser Ajish Dibyo - Produksi Rupakata Cinema dan Amalina Pictures - Durasi 100 menit.

“Sekarang ini, suara rakyat itu suara twitter”

Kalimat itu diucapkan oleh Kemal (Tio Pakusadewo), yang bekerja sebagai Konsultan Komunikasi, kepada Arif Cahyadi (Leroy Osman), seorang pengusaha, yang namanya mendadak jadi trending topic di twitter. Keberhasilan Kemal mengangkat nama Arif di dunia maya, lantas membuatnya mendorong Arif untuk maju dalam pencalonan gubernur DKI Jakarta. Sukses Kemal itu ternyata berkat kepiawaian seorang pemuda bernama Sukmo (Abimana Aryasetya) yang tekun dan lihai mengolah 140 kata.

Sukmo, mahasiswa tahun akhir di Jogjakarta, awalnya datang ke Jakarta untuk mengejar komitmen cinta dari seorang wartawan cantik bernama Hanum (Laura Basuki). Keduanya saling kenal lewat twitter. Dari twitter, Hanum menantang Sukmo untuk bertemu di Jakarta. Andre (Ben Kasyafani), teman satu kos Sukmo yang berasal dari Jakarta, mencibir rencana Sukmo. Sementara Rika (Jennifer Arnelita), rekan kerja Hanum, juga menasehati Hanum untuk tidak mempercayai hubungan yang dimulai dari dunia maya.

Sukmo diminta mengelola akun twitter “orang-orang penting”, termasuk menjadikan Arif Cahyadi trending topics sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Kemal. Dalam tempo singkat Sukmo mendapatkan uang yang lumayan sehingga dia cukup percaya diri untuk bertemu dengan Hanum. Di luar perkiraan Sukmo, begitu melihatnya bergaya Jakarta, Hanum hilang selera. Bayangannya tentang Sukmo yang asik dan cuek sirna. Sukmo lebih kecewa lagi apalagi mengetahui Hanum hendak mengundurkan diri jadi wartawan, profesi yang dia kagumi dari perempuan itu. Dari sekedar ingin mendapatkan komitmen cinta Hanum, Sukmo bertekad untuk membatalkan keinginan Hanum mundur. Dia punya berita besar untuk dijadikan liputan utama oleh Hanum. Tetapi berita besar itu justru membuat Sukmo harus berhadapan dengan ambisi Kemal, reputasi Farid Cahyadi, kepercayaan Belo dan bahkan persahabatannya dengan Nadya (Enzy Storia).

Label: , ,

Kita vs Korupsi

Djakarta Theater Thamrin Jakarta, 26 Januari 2012 - Isu korupsi bukanlah isu yang baru dikenal di kalangan masyarakat. Namun ironisnya, meski beragam upaya dan wacana terus dilangsungkan untuk memerangi korupsi, praktik korupsi tetap berlangsung bahkan ada indikasi meningkat. Para penindak korupsi seperti KPK, kerap menghadapi situasi dilematis akibat masih ada keenganan sejumlah pihak untuk menghentikan atau menindak pelaku korupsi secara tegas. Padahal, publik sendiri telah jeri dan punya sikap penolakan yang jelas-karena termasuk pihak yang paling dirugikan akibat merebaknya korupsi.


KITA vs KORUPSI, Omnibus Empat Film Pendek Anti Korupsi

Korupsi sudah tidak bisa lagi ditindak melalui beragam anjuran atau himbauan. Untuk bisa mengurangi angka korupsi perlu ada strategi  baru dalam menghimpun kekuatan massa, tak lain dengan meyakinkan publik sekaranglah saatnya publik selaku warga/orang 'biasa', yang jumlahnya justru mayoritas dari bangsa Indonesia-untuk memberdayakan diri dan mulai lebih pro aktif untuk menghentikan mata rantai korupsi.


Perang melawan korupsi harus diawali dari diri sendiri (baca: setiap orang 'biasa' di Indonesia). Bekal untuk peperangan itu bisa bermula dari rumah dan dilanjutkan di ruang-ruang belajar seperti sekolah dan pergaulan sehari-hari. Karena selama ini pembahasan mengenai korupsi berikut cara penangkalannya masih terasa normatif dan penuh dengan kata-kata atau terminologi/istilah 'besar', kali ini strategi yang digunakan justru sebaliknya mengurai korupsi dari beragam hal keseharian yang selama ini tanpa disadari telah ikut melanggengkan praktik korupsi. Misalnya, standar ganda saat seseorang berhadapan dengan kekisruhan birokrasi yang membuatnya mengamini menggunakan jasa orang ketiga, atau pembenaran saat menaikkan harga jual sebuah benda yang sebetulnya bisa membuat pelakunya 'kebablasan' menjadi koruptor kelas kakap, dan lain-lain. Bila selama ini publik terbiasa diam, dan 'memaklumi' praktik korupsi di sekitarnya kemudian menggantungkan harapan pada segelintir aparat hukum/KPK untuk menindaki korupsi, masa itu harusnya berakhir sekarang. Ringkasnya, siapapun yang ingin menghentikan korupsi harus mengawalinya dari diri sendiri.

Oleh karena, isu korupsi bukan lagi seharusnya disikapi publik (kita) sebagai sesuatu yang diketahui ada dan bisa 'diterima' (mereka/pelaku korupsi/koruptor)-sehingga yang selama ini terjadi adalah Kita DAN Korupsi. Melainkan harus diarahkan menjadi Kita VERSUS Korupsi.

Berdasar pada pemikiran tersebut, omnibus empat film pendek ini dibuat, sebagai sebuah bentuk kampanye anti korupsi melalui media pop culture dengan isu sehari-hari, berkaitan dengan nilai-nilai mendasar yang dimulai dari keluarga, yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Masing-masing film menyajikan satu cerita yang menggambarkan keseharian serta di mana atau kapan saatnya virus korupsi bisa mulai menelusup ke dalam kehidupan seseorang. Empat film ini bergenre drama dan dikemas untuk bisa dipahami penonton Indonesia dari beragam kalangan usia dan latar budaya. Efek yang diharapkan setelah menonton film-film ini adalah publik bisa melihat potret kedekatan dirinya dengan asal muasal korupsi dan bagaimana ia bisa menghentikan mata rantai korupsi sebelum praktik korupsi mewabah.

Film yang dirilis secara non komersial ini merupakan produksi bersama Transparency International Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi, Management Systems International, USAID, dan Cangkir Kopi. Pemutaran film dalam rangka kampanye akan dilakukan oleh institusi Transparency International Indonesia dan permohonan pemutaran film ini dapat dilakukan dengan menghubungi institusi Transparency International Indonesia.


Tim Produksi

Produser Eksekutif
Busyro Muqoddas
Juhanni Grossmann
Teten Masduki

Produser
M. Abduh Aziz

Produser Kreatif
Prima Rusni

Penanggung Jawab Proyek
Dedie A. Rachim
Ary Nugroho
Ilham B. Saenong

Konsultan Penyunting Gambar
Sastha Sunu

Konsultan Tata Suara
Wahyu Tri Purnomo

Produser Pelaksana
Icang S Tisnamiharja

Koordinator Produksi
Age A. Maulana

Art Director/Graphic Designer
Rangga Sastrowardoyo

Musik untuk Title
Efek Rumah Kaca

Sutradara
Emil Heradi (Rumah Perkara)
Lasja F. Susatyo (Aku Padamu)
Ine Febriyanti (Selamat Siang, Risa!)
Chairun Nissa (Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa)

Penata Sinematografi
Anggi Frisca (Rumah Perkara)
Ical Tanjung (Aku Padamu)
Rachmat Ipung Syaiful (Selamat Siang, Risa!)
Yunus Patawari (Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa)

Penulis Skenario
Mohammad Ariansyah & Damas Cendikia (Rumah Perkara)
Sinar Ayu Massie (Aku Padamu)
Ine Febriyanti & Gunawan Raharja (Selamat Siang, Risa!)
Jazzy Mariska Usman (Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa)

Pemain
Teuku Rifnu Wikana, Ranggani Puspandya, Nicholas Saputra, Revalina S. Temat, Ringgo Agus Rahman, Tora Sudiro, Dominique Agisca Diyose, Ine Febriyanti, Alexandra Natasha, Siska Selvi Dawsen, Nasha Abigail.

Label: , ,

Film Animasi Warner Bros "Happy Feet" Di Dufan

Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, 19 Januari 2012 - Film Animasi berjudul Happy Feet dan beragam yang digelar dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2563 bertema Dragon On The Beach siap menghibur pengunjung sekaligus mengawali dimulainya rangkaian acara hiburan menarik yang akan disajikan Ancol Taman Impian selama 2012.

Film Animasi Warner Bros "Happy Feet" hingga Balap Perahu Naga Siap Hibur Pengunjung

"Mengawali tahun 2012 ini Ancol Taman Impian mempersembahkan serangkaian acara menarik dan menghibur bagi pengunjung. Kami berharap, acara-acara yang disajikan ini mampu melebihi ekspektasi pengunjung, tidak terkecuali bagi mereka yang merayakan Tahun Baru Imlek maupun yang datang untuk menikmati berbgai hiburan menarik di Ancol Taman Impian," kata Winarto, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) perusahaan pengelola kawasan Ancol Taman Impian.

Happy Feet yang merupakan film keluaran Warner Bros, siap menghibur pengunjung Dunia Fantasi (Dufan) Ancol Taman Impian mulai 21 Januari 2012 di Wahana Teater Simulator Dufan. Film yang bercerita tentang komunitas penguin di Antartika dan dinobatkan menjadi salah satu film animasi terbaik ini akan tampil setiap harinya.

Meski hanya sebuah film animasi, penonton dapat terhibur lewat sinematografi animasi komputer indah yang ditonjolkan dan ditampilkan Happy Feet. Suasana kutub yang dingin serta ketajaman animasi sengaja dibuat untuk memanjakan penonton. "Kini, Happy Feet ditampilkan di Wahana Simulator Dufan, sehingga penonton dapat menikmati sensasi petualangan penguin dengan sensasi guncangan simulator yang menambah keseruan petualangan," kata Winarto.

Selain film animasi Happy Feet, dalam perayaan Tahun Baru Imlek di Ancol Taman Impian, bertema Dragon on The Beach yang berlangsung 22-29 Januari 2012, pengunjung juga akan bisa menyaksikan Dragon Boats Parade atau perlombaan balap Perahu Naga serta serangkaian acara menarik lainnya juga akan digelar pada beberapa lokasi di kawasan wisata terpadu ini selama Pekan Imlek 2012.

Dragon Boats Parade yang disajikan dengan konsep boats race adalah balapan perahu Naga kali pertama yang digelar Ancol Taman Impian. Acara yang digelar bekerjasama dengan Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia ini diadakan pada kawasan Danau Ancol - Taman Lumba-Lumba dengan lomb dekorasi oleh pedayung perahu naga, parade mengelilingi danau bersama pengunjung hingga lomba balap perahu pada pukul 13.00 hingga 17.00 selama pekan Imlek berlangsung.

Selain Dragon Boats Parade, kemeriahan perayaan Imlek di Ancol Taman Impian juga akan berlangsung pada beberapa lokasi, seperti Pantai Festival dan Pantai Indah, Promenade Timur, Danau Ancol, Dermaga Beach Pool, serta unit-unit rekreasi lainnya seperti Dunia Fantasi (Dufan), Ocean Dream Samudra (ODS), serta Putri Duyung Cottage.

Label: , , , ,